Langsung ke konten utama

Postingan

Peringatan Bagi Yang Berusia 60 Tahun

ONE DAY ONE HADIST Ahad, 17 Februari 2019 / 12 Jumadis Saniyah 1440 عن أبي هريرة رضي الله عنه قال، قَالَ  رَسُولُ اللهِ صل الله عليه وسلم : أَعْذَرَ اللَّهُ إِلَى امْرِئٍ أَخَّرَ أَجَلَهُ حَتَّى بَلَّغَهُ سِتِّينَ سَنَةً Allah memberi udzur kepada seseorang yang Dia akhirkan ajalnya, hingga sampai usia 60 tahun. (HR. Bukhari 6419) Pelajaran  yang  terdapat di dalam hadist: 1- Makna hadis bahwa udzur dan alasan sudah tidak ada, misalnya ada orang mengatakan, “Andai usiaku dipanjangkan, aku akan melakukan apa yang diperintahkan kepadaku.” 2- Ketika dia tidak memiliki udzur untuk meninggalkan ketaatan, sementara sangat memungkinkan baginya untuk melakukannya, dengan usia yang dia miliki, maka ketika itu tidak ada yang layak untuk dia lakukan selain istighfar, ibadah ketaatan, dan konsentrasi penuh untuk akhirat.. 3-Nasehat  Imam Fudail  Bin Iyyad Dikisahkan dalam kitab al-Hilyah, bahwa Imam Fudhail bin Iyadh – ulama besar di masa Tabi’ Tabiin – (w. 187 H) bernah bertemu dengan s

NASIHAT DAN WASIAT UNTUK PARA PENUNTUT ILMU

Oleh Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas Nasihat Pertama PENUNTUT ILMU HARUS BERTAQWA KEPADA ALLAH TA’ALA Seorang penuntut ilmu harus bertaqwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala di mana pun ia berada, juga harus senantiasa merasa diawasi oleh-Nya. Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda: اِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْـحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ “Bertakwalah kepada Allah di mana pun engkau berada, dan iringilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik maka kebaikan akan menghapuskan keburukan itu, dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.”[1] Juga sabda beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam: إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الْعَبْدَ التَّقِيَّ الْغَنِيَّ الْخَفِيَّ. “Sesungguhnya Allah mencintai seorang hamba yang bertaqwa, cukup, dan tersembunyi.”[2] Nasihat Kedua PENUNTUT ILMU WAJIB MENGHORMATI GURU DAN BERTERIMA KASIH KEPADANYA Seorang penuntut ilmu wajib menghormati ustadz (guru)nya yang telah mengajarnya, wajib

Fitrah Manusia Beragama  Islam(Tauhid)

ONE DAY ONE HADIST Jumat, 15 Februari 2019 / 10 Jumadas Saniyah 1440 عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّهُ كَانَ يَقُوْلُ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَا مِنْ مَوْلُوْدٍ اِلاَّ يُوْلَدُ عَلَى اْلفِطْرَةِ فَاَبَوَاهُ يُهَوّدَانِهِ وَ يُنَصّرَانِهِ وَ يُمَجّسَانِهِ، كَمَا تُنْتَجُ اْلبَهِيْمَةُ بَهِيْمَةً جَمْعَاءَ، هَلْ تُحِسُّوْنَ مِنْ جَدْعَاءَ؟ ثُمَّ يَقُوْلُ اَبُوْ هُرَيْرَةَ: وَ اقْرَءُوْا اِنْ شِئْتُمْ: فِطْرَتَ اللهِ الَّتِيْ فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا، لاَ تَبْدِيْلَ لِخَلْقِ اللهِ. Dari Abu Hurairah, bahwasanya dia berkata :Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang anak yang dilahirkan melainkan terlahir atas fithrah, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nashrani atau Majusi, sebagaimana binatang ternak dilahirkan (oleh induknya) dalam keadaan sempurna. Apakah kalian mengetahui ada yang telinganya terpotong ? Kemudian Abu Hurairah berkata, “Bacalah jika kalian mau : Fithrotalloohillatii fathoron naasa ‘alaihaa, laa tabdiila likholqillaah. (Fithrah Allah yang telah menc

DURHAKA KEPADA ORANG TUA

ONE DAY ONE HADITH Kamis,  14 Februari 2018 M / 10 Jumadil akhir 1439 H . بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه Nadjib Hamid, 41 عَنْ عَبْدُ الله بن عَمْرٍو رضي الله عنهما قال قال رسولُ الله صلى الله عليه وسلم: رِضَى اللهُ فى رِضَى الوَالِدَيْنِ و سَخَطُ الله فى سَخَطُ الوَالِدَيْنِ ( اخرجه الترمذي وصححه ابن حبان والحاكم) Artinya: dari Abdullah bin ‘Amrin bin Ash r.a. ia berkata, Nabi SAW telah bersabda: “ Keridhoaan Allah itu terletak pada keridhoan orang tua, dan murka Allah itu terletak pada murka orang tua”. ( H.R.A t-Tirmidzi. Hadis ini dinilai shahih oleh Ibnu Hibban dan Al-Hakim) Hadis Al-Mughirah bin Su’bah   عن المغيرة بن شعبة قال النبي صلى الله عليه وسلم : ان الله حرم عليكم عقوق الامهات ووأد البنات ومنع وهات وكره لكم قيل وقال وكثرة السؤال واضاعة المال (اخرجه البخاري) Dari Al-Mughirah bin Syu’ban r.a.  berkata, Nabi Saw bersabda: “ Sungguh Allah ta’ala mengharamkan kalian durhaka kepada ibu, menolak kewajiban,

SEBELUM ANDA TIDUR

Islam sebagai agama yang sempurna telah mengajarkan beberapa adab mulia yang sepantasnya dilakukan oleh seorang muslim ketika hendak tidur. Di antara Adab-Adab Tersebut Adalah : *1⃣ Mematikan Lampu.* 🔖 Hanya berlaku bagi lampu yang dinyalakan dengan api. 📚 Di dalam Shahih Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim diceritakan, “Bahwasanya di Kota Madinah ada sebuah rumah yang terbakar di malam hari. Ketika disampaikan kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam tentang peristiwa tersebut, maka beliau bersabda, “Sesungguhnya api ini adalah musuh bagi kalian. Apabila kalian hendak tidur maka padamkanlah.” *2⃣ Menutup Pintu.* 💠 Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam Bersabda, “dan tutuplah pintu-pintu, karena Syaithan tidak dapat membuka pintu yang tertutup.” *(Hadits Jabir bin Abdillah diriwayatkan Imam Muslim)* *3⃣ Berwudhu’.* 🔖 Terlebih Ketika dalam Keadaan Junub. 💠 Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam Bersabda, “Apabila kamu akan mendatangi tempat tidurmu, maka berwudhu’lah se

Keajaiban Sholat Tahajud

Semoga tidak pernah ada kata bosan untuk selalu saling mengingatkan. Ada kenikmatan yang tak terkatakan dalam setiap Tahajud kita. Dengan tadabur dan dibaca pelan, inilah sungguh keistimewaan shalat Tahajud. Tahajud adalah syariat Allah, sebuah upaya meraih cinta dan rahmat-Nya. Tahajud adalah sunnah utama Rasulullah, sebuah ikhtiar untuk meraih syafaat Rasulullah. Penikmat Tahajud akan dicintai, dikagumi, didoakan, dan diaamiinkan doanya oleh para malaikat. “Sesungguhnya bangun tengah malam lebih tepat untuk khusyuk dan bacaan kala itu sungguh sangat berkesan mendalam.” (QS al-Muzammil: 6) Allah tuntun mencapai “maqaaman mahumuudan”, kedudukan mulia di sisi-Nya, juga di hadapan makhluk-Nya. Tahajud adalah shalat yang paling nikmat dan mengesankan. Hidup damai, tenang, dan sangat bahagia. Ada aura “haibah” penuh wibawa dan berkharisma. Disegani manusia dan ditakuti musuh, manusia, dan jin. Orang yang bersenyap dalam Tahajud akan memiliki “qaulan tsaqiilan”, bicaranya didengar dan

Mengumumkan Barang Temuan

عَنْ سُوَيْدِ بْنِ غَفَلَةَ قَالَ غَزَوْتُ مَعَ زَيْدِ بْنِ صُوحَانَ وَسَلْمَانَ بْنِ رَبِيعَةَ فَوَجَدْتُ سَوْطًا فَقَالَا لِيَ اطْرَحْهُ فَقُلْتُ لَا وَلَكِنْ إِنْ وَجَدْتُ صَاحِبَهُ وَإِلَّا اسْتَمْتَعْتُ بِهِ فَحَجَجْتُ فَمَرَرْتُ عَلَى الْمَدِينَةِ فَسَأَلْتُ أُبَيَّ بْنَ كَعْبٍ فَقَالَ وَجَدْتُ صُرَّةً فِيهَا مِائَةُ دِينَارٍ فَأَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ عَرِّفْهَا حَوْلًا فَعَرَّفْتُهَا حَوْلًا ثُمَّ أَتَيْتُهُ فَقَالَ عَرِّفْهَا حَوْلًا فَعَرَّفْتُهَا حَوْلًا ثُمَّ أَتَيْتُهُ فَقَالَ عَرِّفْهَا حَوْلًا فَعَرَّفْتُهَا حَوْلًا ثُمَّ أَتَيْتُهُ فَقُلْتُ لَمْ أَجِدْ مَنْ يَعْرِفُهَا فَقَالَ احْفَظْ عَدَدَهَا وَوِكَاءَهَا وَوِعَاءَهَا فَإِنْ جَاءَ صَاحِبُهَا وَإِلَّا فَاسْتَمْتِعْ بِهَا وَقَالَ وَلَا أَدْرِي أَثَلَاثًا قَالَ عَرِّفْهَا أَوْ مَرَّةً وَاحِدَةً 1701. Diriwayatkan dari Suwaid bin Ghafalah, dia berkata, "Aku telah berperang bersama Zaid bin Shuhan dan Salman bin Rabi'ah, lalu aku menemukan sebuah cambuk. " Keduanya berka