Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei 18, 2019

TIGA AMAL YANG MENGUBAH TAKDIR

 Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh  1 DOA* Rasulullah ’alaih wa sallam menjelaskan bahwa taqdir yang Allah ta’ala telah tentukan boleh berubah. Dan faktor yang dapat mengubah taqdir ialah doa seseorang. قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَرُدُّ الْقَضَاءَ إِلَّا الدُّعَاءُ وَلَا يَزِيدُ فِي الْعُمْرِ إِلَّا الْبِرُّ (الترمذي) Bersabda Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam: “Tidak ada yang dapat menolak taqdir (ketentuan) Allah ta’aala selain do’a. Dan Tidak ada yang dapat menambah (memperpanjang) umur seseorang selain (perbuatan) baik.” (HR Tirmidzi 2065) Barangsiapa tidak berdo’a kepada Allah ta’aala, maka Allah ta’aala murka kepadaNya.” (HR Ahmad 9342) 2⃣ *SEDEKAH* Sangat banyak hadits atau keterangan tentang manfaat, hikmah, atau keutamaan sedekah. Selain manambah harta dan membuat harta jadi berkah, sedekah pun boleh mengubah takdir atau nasib "Sesungguhnya sedekah itu dapat memadamkan kemarahan Allah dan menolak kete

MANFAAT RASA LAPAR

 Ibnu Abi ad-Dunya rahimahullah, dari Muhammad bin Wasi’ rahimahullah,_ “Siapa yang sedikit makannya dia akan bisa memahami, membuat orang lain paham, bersih, dan lembut. Sungguh, banyak makan akan memberati seseorang dari hal-hal yang dia inginkan.” _Ibrahim bin Adham rahimahullah berkata,_ “Siapa yang menjaga perutnya, dia bisa menjaga agamanya. Siapa yang bisa menguasai rasa laparnya, dia akan menguasai akhlak yang terpuji. Sungguh, kemaksiatan akan jauh dari orang yang lapar, dekat dengan orang yang kenyang. Rasa kenyang akan mematikan hati. Akan muncul pula darinya rasa senang, sombong dan tawa.” _Abu Sulaiman ad-Darani rahimahullah berkata,_ “Jika jiwa merasakan lapar dan dahaga, kalbu akan bersih dan lembut. Jika jiwa merasakan kenyang dan puas minum, kalbu menjadi buta.” _Imam Syafi’i rahimahullah berkata,_ "Rasa kenyang akan memberati badan, menghilangkan kewaspadaan, mendatangkan rasa kantuk, dan melemahkan pemiliknya dari beribadah."  Jami’