Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April 27, 2018

Puasa Sya'ban

Jadi puasa sya'ban itu sebanyak2nya dan tidak ada batasan... Tentunya maksimal 30 hari ketika 1 Ramadhan belum dapat dipastikan… Karena puasa Nabi di bulan sya'ban itu penuh satu bulan, sebagaimana dilaporkan oleh ‘Aisyah, ‘Abdullah bin Abi Qais, Ummu Salamah, Usamah bin Zaid dan lainnya. 📖 Dari A’isyah berkata, لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ “Belum pernah Nabi berpuasa satu bulan yang lebih banyak dari pada puasa bulan Sya’ban. Terkadang hampir beliau berpuasa Sya’ban sebulan penuh.” *[Shahih Al-Bukhari dan Muslim]* 📖 Dari Abdullah bin Abi Qois, beliau mendengar ‘Aisyah mengatakan, كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَفَّظُ مِنْ شَعْبَانَ مَا لَا يَتَحَفَّظُ مِنْ غَيْرِهِ، ثُمَّ يَصُومُ لِرُؤْيَةِ رَمَضَانَ، فَإِنْ غُمَّ عَلَيْهِ عَدَّ ثَلَاثِينَ يَوْمًا ثُمَّ صَامَ “Rasulullah sangat memperhatikan bulan Sya’ban tidak sebagaimana bulan yang

Iman dan Istiqomah

عَنْ أَبِي عَمْرو، وَقِيْلَ : أَبِي عَمْرَةَ سُفْيَانُ بْنِ عَبْدِ اللهِ الثَّقَفِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قُلْتُ : يَا رَسُوْلَ اللهِ قُلْ لِي فِي اْلإِسْلاَمِ قَوْلاً لاَ أَسْأَلُ عَنْهُ أَحَداً غَيْرَكَ . قَالَ : قُلْ آمَنْتُ بِاللهِ ثُمَّ اسْتَقِمْ [رواه مسلم] Dari Abu Amr, -ada juga yang mengatakan- : Abu ‘Amrah, Sufyan bin Abdillah Ats Tsaqofi radhiallahuanhu dia berkata, saya berkata : Wahai Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam, katakan kepada saya tentang Islam sebuah perkataan yang tidak saya tanyakan kepada seorangpun selainmu. Beliau bersabda: Katakanlah: saya beriman kepada Allah, kemudian berpegang teguhlah . (Riwayat Muslim). Pelajaran yang terdapat dalam hadits: 1. Iman kepada Allah ta’ala harus mendahului ketaatan. 2. Amal saleh dapat menjaga keimanan 3. Iman dan amal saleh keduanya harus dilaksanakan. 4. Istiqomah merupakan derajat yang tinggi . 5. Keinginan yang kuat dari para shahabat dalam menjaga agamanya dan merawat keimanannya. 6. Perintah untuk

Jika Anda takut mengenai harta Anda...*

🧡 Jika Anda takut harta Anda tercuri, simpanlah dengan menshadaqahkannya. 🧡 Jika Anda takut harta Anda hilang, jagalah dengan menshadaqahkannya. 🧡 Jika Anda takut harta Anda berkurang, tabunglah dengan menshadaqahkannya. 🧡 Jika Anda takut harta Anda musnah, hancur atau binasa, awetkan dengan menshadaqahkannya. 🧡 Jika Anda takut harta Anda sia-sia, manfaatkan dengan menshadaqahkannya. 🧡 Jika Anda takut harta Anda diperebutkan, amankan dengan menshadaqahkannya. 🧡 Jika Anda takut harta Anda disalahfungsikan, gunakan dengan menshadaqahkannya. 📜 Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, مَنْ تَصَدَّقَ بِعَدْلِ تَمْرَةٍ مِنْ كَسْبٍ طَيِّبٍ وَلاَ يَقْبَلُ اللهُ إِلاَّ الطَّيِّبَ فَإِنَّ اللهَ يَقْبَلُهَا بِيَمِيْنِهِ ثُمَّ يُرَبِّيْهَا لِصَاحِبِهِ كَمَا يُرَبِّيْ أَحَدُكُمْ فَلُوَّهُ، حَتَّى تَكُوْنَ مِثْلَ الْجَبَلِ. _“Barangsiapa yang bershadaqah dengan sesuatu (walaupun hanya) senilai sebutir kurma, dari usaha yang halal, -sed