Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus 7, 2022

MENJAGA LISAN – JALAN SURGA DAN JALAN NERAKA

Saudaraku, lisan itu ibarat pisau. Dia bisa digunakan untuk perkara yang bermanfaat dan juga bisa digunakan untuk kejahatan. Pisau bisa menjadi jalan pahala dan bisa menjadi jalan dosa, tergantung siapa yang memanfaatkannya. Dari Abu Hurairah, dari Nabi, bersabda: إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ رِضْوَانِ اللَّهِ لاَ يُلْقِي لَهَا بَالاً يَرْفَعُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَاتٍ، وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ سَخَطِ اللَّهِ لاَ يُلْقِي لَهَا بَالاً يَهْوِي بِهَا فِي جَهَنَّمَ “Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan satu kata yang Allah ridhai tanpa keseriusan yang kata tersebut menjadi sebab Allah tinggikan kedudukannya beberapa derajat. Dan sesungguhnya seorang hamba mengucapkan satu kata yang Allah murkai tanpa keseriusan yang kata tersebut menjadi sebab terjerumus ke dalam neraka Jahannam. (HR Bukhari) Saudaraku, sungguh sangat berat kita menjaga lisan ini. Lisan yang terjaga dari caci maki, ghibah, fitnah, kata-kata kotor, kata-kata kasar, menyepelekan,