Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April 28, 2023

ANTARA SHOLAT DAN PERSIDANGAN ALLAH

Ibnul Qoyyim rohimahullah berkata : لِلْعَبْدِ بَيْنَ يَدَيْ اللهِ مَوْقِفَانِ، مَوْقِفٌ بَيْنَ يَدَيْهِ فِي الصَّلاَةِ وَمَوْقِفٌ بَيْنَ يَدَيْهِ يَوْمَ لِقَائِهِ فَمَنْ قَامَ بِحَقِّ الْمَوْقِفِ الأَوَّلِ هُوِّنَ عَلَيْهِ الْمَوْقِفُ الآخَرُ وَمَنِ اسْتَهَانَ بِهَذَا الْمَوْقِفِ وَلَمْ يُوَفِّهِ حَقَّهُ شُدِّدَ عَلَيْهِ ذَلِكَ الْمَوْقِفُ قَالَ تَعَالَى ومن الليل فاسجد له وسبحه ليلا طويلا إن هؤلاء يحبون العاجلة ويذرون وراءهم يوما ثقيلا “Seorang hamba, menghadap Allah dalam dua kondisi, kondisi ia berhadapan dengan Allah tatkala sedang sholat, dan kondisi berhadapan dengan Allah tatkala hari kiamat (untuk dihisab/disidang dan mempertanggung jawaban amal perbuatannya). Barang siapa yang berhadapan kepada Allah pada kondisi pertama sebagaimana mestinya (dengan baik) maka akan diringankan baginya tatkala menghadap Allah pada hari kiamat. Barang siapa yang meremehkan kondisi yang pertama dan tidak menjalankan sebagaimana mestinya maka ia dipersulit dan disikapi dengan keras tatkala berhad