Tampilkan postingan dengan label Janganlah engkau merasa bingung. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Janganlah engkau merasa bingung. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 01 Februari 2020

Janganlah engkau merasa bingung

Pengajian KH. Ahmad Zuhdiannoor (Abah Guru Zuhdi), kitab syarah Hikam, Mesjid Harun Aliyah, 3 Jumadil Akhir 1441
_____________________________ 
Janganlah engkau merasa bingung dengan munculnya kejadian-kejadian yg mengeruhkan, yg tak sesuai dengan kehendakmu, yg melahirkan bagi aghyar (sesuatu selain dari Allah).

Didunia ini tak ada kesenangan yg sesungguhnya, maka jangan kita bingung dengan segala sesuatu yg selain dari Allah.
Karena dunia ini bagai air yg keruh, sehingga siapapun yg ada didalamnya akan mengalami banyak kekaburan dan masalah.

Selama perjalanan kita di dunia, maka sedarilah bahwa ujian itu pasti ada, masalah datang silih berganti, dan penuh kekeruhan didalamnya. 

Agar cinta kita ini benar, maka kehendakilah akhirat. Karena akhirat ialah kekal abadi dan takkan terpisah dengan kita.
Cintailah akhirat, karena disana tempat kekal abadimu. Janganlah cinta dunia, karena disini ialah pasti kan terjadi perpisahan.

Kenyamanan di dunia neh misal makan, bisa jdi penyakit, aplgi jer agama bila tllu bnyak mkan, itu sarang penyakit, kolestrol, darah tinggi, dll.
Org bhari hidup seadanya aja, mknan kd bnyak, sderhana bgt, panjang" umur dn kdd sakit yg parah.
Artinya mknan di dunia neh kd mutlak mengenyangi, buktinya bisa menjadi mudharat klau berlebihan.
Mun makanan di akhirat, kdd akan menimbulkan mudharat sedikitpun, itulah kesenangan yg sebenarnya.
Yg dilarang oleh agama ialah cinta kepada dunia, silahkan pegang dunia, namun jangan sampai dunia itu masuk kehati kita.

Para sholehin berkata: "sebelum dunia ini berpisah denganku, maka kupergunakan terlebih dahulu untuk kepentingan akhirat."
Dunia ini ialah modal kita, modal dalam menuju yg kita tuju dan kita harap, yaitu akhirat.
Diberi sehat, kita gunakan untuk beribadah dan kebaikan lainnya.
Diberi harta, kita gunakan untuk menyiapkan bekal di akhirat.
Disini (dalam ni'mat) senang, disana (dalam bala) senang, dimana" hati kita harus senantiasa senang.

Maka keinginan kita untuk memahami bala, harus lebih besar daripada keinginan kita menghendaki senang didalam dunia ini.

Cara agar memahami bala ialah dengan jalan senantiasa berpikiran positif atas setiap pemberian Allah kepada kita, yakin bahwa setiap pemberian dan perbuatan Allah pasti pasti dan pasti mengandung hikmat kebaikan.

Bahkan agama menjelaskan bahwa hadirnya bala dalam kehidupan seseorang ialah penghapus dosa-dosanya dimasa lalu.

Amalan orang yg ingin kedekatannya kuat kepada Allah, ialah apapun yg diberi Allah walau bala sekalipun, sedari lah bahwa diri penuh dosa kesalahan, sehingga tak sempat bertanya kenapa, ada apa, mengapa.

Semua bala dan musibah di dunia ini ialah kebijakan/dispensasi dari Allah ta'ala. Mengandung kebijakan dan kebaikan dari Allah.
Bala musibah dalam hidup kita, sebenarnya itu ialah kebijakan dan kasih sayang dari Allah kepada kita.
Dihukum di dunia, namun terlepas dari hukuman di akhirat. Haruslah kita menyadari ini, merenungi ini, dan memikirkan ini.

Marilah kita mengakui dosa dan kesalahan, sangat banyak dosa kita, namun kasih sayang Allah sungguh luar biasa.
kita pantas mendapat hukuman, bukan kesenangan. Kita pantas mendapat siksaan, bukan kebahagiaan. Namun Allah selalu memberi kesenangan dan kebahagiaan, walau diri penuh dosa kekurangan.

saat cinta harus memilih, dunia atau akhirat ? Ilmulah yg kan mampu menjawab
Allah senantiasa mengajarkan kita arti perpisahan, tanda sayangnya Allah kepada kita.
Misal: disaat kita sudah lama dan terbiasa dengan kekayaan, maka Allah datngkan kemiskinan dalam hidup. Apakah kita sadar atau lupa, bahwa kekayaan itu pasti kan terpisah. Sehat kan terpisah, semua keduniaan kan terpisah.

Matilah yg kan memisahkan kita dengan semua keduniaan ini, Kita kan mampu menerima ialah disaat mati itu diartikan sebagai pertemuan, namun jika mati itu sebagai perpisahan itulah yg kan menyebabkan sakit luar biasa.

Apabila kita senantiasa sakit hati ketika mendapat bala (terpisah dengan keduniaan), maka kemungkinan besar ketika ajal menjemput (meninggal dunia), orang ini kan lebih tak terima dan sakit hati lagi, yg kan berakhir dengan suul khatimah.

Akan datang pengarang kitab kan menjelaskan kebaikan di balik keruhnya kehidupan, diantara kebaikannya ialah agar kita tak mencintai dunia, dan sehingga cinta kita tertuju ke akhirat.

Berkata imam Jafar Shodiq: barangsiapa mengejar sesuatu yg tak pernah dijadikan, maka dia hanya menyusahkan dirinya dan takkan pernah mendapat keberhasilan.
Maka beliau menjelaskan bahwa sesuatu itu ialah kesenangan yg berterusan di dunia.

Di dunia ialah sarangnya bala, walau ada kesenangan, maka pasti kan lebih banyak ketidaksenangan.

Hanya orang yg senantiasa berusaha memahami bala, merekalah orang yg kan mendapatkan kesenangan hakiki.

'Ulama berkata: tak ada syurga di dunia ini yg mampu membuat kita bahagia, selain dari syurga ma'rifat. 
Ma'rifat ialah pemandangan, pemikiran, penglihatan kepada kisah Allah, kebaikan Allah, kekuasaan Allah, kasih sayang Allah, dn sebagainya.
Lalu senantiasa memuji Allah, bukan minta puji. 

Maka hendaklah bagi orang yg menuju Allah, agar jangan bingung dengan keruhnya hidup didunia, namun hendaklah sadar bahwa memang seperti inilah kehidupan dunia, teruslah berjalan dengan memakai kacamata husnudzan, husnudzan dan husnudzan.

Tunggulah sampai suatu saat akan terbit matahari ma'rifat, maka disaat itulah bala kan jadi sahabat kita, bala kan jadi kesenangan kita, bala kan mampu kita terima dan pahami.

Coba liat org beurut, pdhal sakit klo beurut tuh, tpi knpa jdi mhakuni, krena kita tahu bhwa kna mun bis beurut neh ampih sakit di awak kita, krena kita tahu bhwa beurut ini walau awalnya sakit, tapi akan mengurangi atau mnyembuhkan sakit di awak kita. Bahkan bis diurut tukang urut, kita bari pulang inya duit, padahal bis menyakiti kita neh (dzahirnya), kita baterima kasih karena kita tau tujuan tukang urut tuh ialah baik untuk kita, untuk menyembuhkan kita. 
Sama lwn kita neh disaat dapat bala (miskin, sakit, dihina, dsb), itu umpama Allah meurutkan sakit di awak kita, tujuan diurut ialah supaya ampih sakit, kita neh banyak tasilahu dosa, Allah uruti akan, maulah kada menerima. Baterima kasih kita seharusnya, karena itu tuntut ilmu supaya bisa merasakan ini nah.
kakanakan tuh inya kd hendak diurut, bahkan meliat rumah tukang urut ja tekutan, karena kakanakan tuh kada paham, kada mengerti. 

Catatan: 
- barangsiapa membaca: (radhitu billahi rabba wa bil islaamidina wa bimuhammadin nabiyyan wa rasuula) 3x sesudah subuh/sore, maka Allah kan ridha kepadanya.

- didunia bukanlah ni'mat yg kita sandang, bala pun kan senantiasa datang. Di dunia bukanlah kesuksesan yg datang, kegagalan pun kan senantiasa disandang. Maka belajarlah menerima dan memahami bala dan musibah, karena dunia ini ialah sarangnya. 
______________________________

۞اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد۞
Mudahan berkah dunia akhirat, minta rela ulun kalau ada salah khilaf
Catatan pribadi RF