Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni 13, 2018

RAMADHAN YANG AKAN KURINDUKAN

▪Saudaraku Rahimakallah... Bulan Ramadhan akan segera beranjak pergi, musim-musim hujan rahmat dan ampunan tak lama lagi akan berganti, menyisakan perih dan harapan yang belum pasti, selain prasangka baik kepada Allah yang maha pengampun lagi maha pengasih, semoga dosa-dosa kita terampuni. Sungguh kasihan diri kita yang berumuran dosa, tapi tak juga bertekad meninggalkannya, kecuali sementara dibulan berkah. Hambah seperti inikah yang akan meraih ampunan dosa ? Ingatlah peringatan ulama yang mulia, فبئس القوم الذين لا يعرفون الله إلا في رمضان "Sungguh jelek suatu kaum yang tidak mengenal Allah kecuali dibulan Ramadhan". [Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, 10/140] Saudaraku rahimakallah... Apa bila teringat diri yang malas beribadah tapi mengharapkan lebih dibulan berkah, ingatlah doa malaikat Jibril yang mustajabah dan diaminkan oleh Rasulallah shalallahu 'alaihi wasallam yang mulia, شقي عبد أدرك رمضان فانسلخ منه و لم يغديغفر له "Celakalah seorang hamba yang mendapa

Mudik

Bismillah.. Pada akhirnya kita tidak hanya mudik di dunia, *tapi kita pasti juga akan mudik ke kampung akhirat..* Mari kita renungkan dua mudik tersebut.. *1. Rasa gembira dan rasa takut..* ~ Benar, mudik lebaran ke kempung dunia membuat hati terasa gembira dan bahagia ~ Tapi, mudik ke kampung akhirat, sebagian takut dan cemas, iya karena Al-wahn, yaitu cinta dunia dan takut mati *2. Dinanti-nantikan dan dihindari..* ~ Iya, betapa bahagia ketika mendapat cuti liburan panjang akan mudik kampung dunia. ~ Tapi, mudik kampung akhirat dihindari, dicemaskan bahkan sekedar berita kematian saja sudah ngeri. *3. Persiapan mudik..* ~ Benar, mudik lebaran mempersiapkan segalanya, baju terbaru, kendaran performa terbaik, senyuman dan suasana menyenangkan. ~ Tapi, mudik ke kampung akhirat? Seadanya? Tidak tahu bekalnya apa? Bahkan tidak ada yang siap mudik sekarang juga.. *4. Buah tangan mudik.* ~ Iya, bahagia sekali bisa membawa buah tangan (oleh-oleh) bagi mereka yang dikampung, bua