Bismillah..
Pada akhirnya kita tidak hanya mudik di dunia, *tapi kita pasti juga akan mudik ke kampung akhirat..*
Mari kita renungkan dua mudik tersebut..
*1. Rasa gembira dan rasa takut..*
~ Benar, mudik lebaran ke kempung dunia membuat hati terasa gembira dan bahagia
~ Tapi, mudik ke kampung akhirat, sebagian takut dan cemas, iya karena Al-wahn, yaitu cinta dunia dan takut mati
*2. Dinanti-nantikan dan dihindari..*
~ Iya, betapa bahagia ketika mendapat cuti liburan panjang akan mudik kampung dunia.
~ Tapi, mudik kampung akhirat dihindari, dicemaskan bahkan sekedar berita kematian saja sudah ngeri.
*3. Persiapan mudik..*
~ Benar, mudik lebaran mempersiapkan segalanya, baju terbaru, kendaran performa terbaik, senyuman dan suasana menyenangkan.
~ Tapi, mudik ke kampung akhirat? Seadanya? Tidak tahu bekalnya apa? Bahkan tidak ada yang siap mudik sekarang juga..
*4. Buah tangan mudik.*
~ Iya, bahagia sekali bisa membawa buah tangan (oleh-oleh) bagi mereka yang dikampung, buah tangan tidak seberapa tetapi bernilai.
~ Tapi, buah tangan mudik akhirat belum jelas? Karena tempat persinggahan belum tentu bertemu.
*5. Selama merantau.*
~ Benar, selama merantau, hidup seadanya, pakaian, makanan dan tempat tinggal, yang penting pulang kampung sukses dan membawa semua keberhasilan di perantauan.
~ Tapi, mudik akhirat telah dilupakan, pura-pura lupa atau sengaja dilupakan, malah bermegah-megah di tanah perantauan (dunia), sejatinya tanah perantauan adalah semu.
*Kitalah perantau itu..*
Sekedar lewat..
Sebagaimana musafir yang mampir sebentar di bawah pohon kemudian pergi.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا لِى وَمَا لِلدُّنْيَا مَا أَنَا فِى الدُّنْيَا إِلاَّ كَرَاكِبٍ اسْتَظَلَّ تَحْتَ شَجَرَةٍ ثُمَّ رَاحَ وَ تَرَكَهَا
*_“Apa peduliku dengan dunia?! Tidaklah aku tinggal di dunia melainkan seperti musafir yang berteduh di bawah pohon dan beristirahat, lalu musafir tersebut meninggalkannya.”_*
(HR. Tirmidzi no.2551. dishahih oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan At Tirmidzi)
*Sudah pasti !*
*Kita akan mudik ke kampung akhirat..*
Allah Azza wa Jalla berfirman:
أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكْكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ
*_“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.”_*
(QS. An-Nisa’: 78)
Dunia ini sementara dan hakikatnya adalah….
اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ ۖ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا ۖ وَفِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ ۚ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
*_“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak. Seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur.._*
*_Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.”_*
(QS. Al-Hadid: 20)
Komentar
Posting Komentar