Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September 11, 2023

CIRI ORANG YANG DIBERKAHI ALLAH TA'ALA

Teman teman mau tahu ciri ciri orang yang diberkahi Allah Ta’ala? Imam Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah rahimahullah menerangkan bahwa org yg diberkahi Allah Ta’ala ialah yg memiliki sifat & kriteria berikut: 1. Mengajarkan kebaikan. 2. Menyeru kpd Allah. 3. Mengingatkan tentang Allah. 4. Memotivasi agar senantiasa berbuat ketaatan kpd Allah Maka, barangsiapa yang tidak ada pada dirinya 4 sifat dan kriteria tersebut, berarti ia bukanlah termasuk orang yang diberkahi. Dan Allah Ta’ala telah menghilangkan keberkahan dr perjumpaan & perkumpulannya dari org yg berjumpa & berkumpul (berduduk-duduk) dgnnya. Hilangnya keberkahan ini disebabkan orang yang tidak diberkahi Allah tersebut akan menyia-nyiakan waktu (umur) dan merusak hati (kita). (Sumber: Risalatu Ibnil Qoyyim ilaa Ahadi Ikhwaanihi, hal.3) Demikian faedah ilmiyah dan mau’izhoh hasanah yang dapat kami sampaikan pada pagi hari ini. Semoga Allah Ta’ala menjadikan kita semua sebagai hamba-hamba-Nya yang diberkahi kapan dan dimana

Banyaklah Membaca al-Qur'an

Tatkala Ad-Dhiyaa’ al-Maqdisi akan bersafar untuk menuntut ilmu hadits maka Ibrahim bin Abdil Wahid Al-Maqdisi berwashiat kepadanya seraya berkata : أَكْثِرْ مِنْ قِرَاءَةِ الْقُرْآنِ، وَلاَ تَتْرُكْهُ فَإِنَّهُ يَتَيَّسَرُ لَكَ الَّذِي تَطْلُبُهُ عَلَى قَدْرِ مَا تَقْرَأُ “Perbanyaklah membaca Al-Qur’an dan jangan kau tinggalkan Al-Qur’an. Karena akan dipermudah bagimu apa yang kau cari sesuai dengan kadar bacaannmu” Ad-Dliyaa’ Al-Maqdisi berkata فَرَأَيْتُ ذَلِكَ وَجَرَّبْتُهُ كَثِيْراً، فَكُنْتُ إِذَا قَرَأْتُ كَثِيْراً تَيَسَّرَ لِي مِنْ سَمَاعِ الْحَدِيْثِ وَكِتَابَتِهِ الْكَثِيْرِ، وَإِذَا لَمْ أَقْرَأْ لَمْ يَتَيَّسَرْ لِي “Maka akupun melihat hal itu dan sudah sering aku mencobanya. Jika aku banyak membaca Al-Qur’an maka dimudahkan bagiku untuk mendengar dan mencatat banyak hadits. Namun jika aku tidak membaca Al-Qur’an maka tidak dimudahkan bagiku” (Dzail Tobaqoot Al-Hanaabilah karya Ibnu Rojab Al-Hanbali 3/205) 🍃 Ya Allah jadikanlah kami para pecinta Al-Qur’an yang berisi fi

HUKUM TIDUR SETELAH SHUBUH

Bagaimana hukum tidur pagi, yaitu setelah shalat Shubuh lanjut tidur kembali? Sebagaimana dijelaskan oleh Ibnul Qayyim rahimahullah, وَمِنَ المكْرُوْهِ عِنْدَهُمْ : النَّوْمُ بَيْنَ صَلاَةِ الصُّبْحِ وَطُلُوْعِ الشَّمْسِ فَإِنَّهُ وَقْتٌ غَنِيْمَة ٌ “Di antara hal yang makruh menurut para ulama adalah tidur setelah shalat Shubuh hingga matahari terbit karena waktu tersebut adalah waktu memanen ghonimah (waktu meraih kebaikan yang banyak.” (Madarijus Salikin, 1: 369) Dari ‘Urwah bin Zubair, beliau mengatakan, كان الزبير ينهى بنيه عن التصبح ( وهو النّوم في الصّباح ) “Dulu Zubair melarang anak-anaknya untuk tidur di waktu pagi.” Urwah mengatakan, إني لأسمع أن الرجل يتصبح فأزهد فيه “Sungguh jika aku mendengar bahwa seorang itu tidur di waktu pagi maka aku pun merasa tidak suka dengan dirinya”. (HR. Ibnu Abi Syaibah 5: 222 no. 25442 dengan sanad yang shahih). Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mendoakan waktu pagi sebagai waktu yang penuh keberkahan. اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِى فِى بُ

BAROMETER AKHLAK LAKI LAKI

Barometer Akhlak Seorang Lelaki Adalah Perlakuan Terhadap Istrinya... Mengapa orang terbaik adalah orang yg paling baik kepada istri? Orang yg terbaik adalah yg akhlaqnya paling mulia..kepada semua orang. Namun hal itu tidak bisa dibuktikan kecuali dengan akhlaqmu di hadapan istrimu.. Barometernya adalah tingkah lakumu kepada istri ! Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebagaimana beliau bersabda: “Orang yang imannya paling sempurna di antara kaum mukminin adalah orang yang paling bagus akhlaknya di antara mereka, dan sebaik-baik kalian adalah yang terbaik akhlaknya terhadap istri-istrinya”. (HR At-Thirmidzi no 1162, Ibnu Majah no 1987 dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam As-Shahihah no 284) Beliau juga bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya. Dan akulah yang paling baik di antara kalian dalam bermuamalah dengan keluargaku”. (HR At-Thirmidzi no 3895,Ibnu Majah no 1977, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam As-Shahihah no 285) Semoga man