Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember 7, 2023

Hapuslah Dosamu Sebelum Tidur

  عن أبي هريرة ـ رضي الله عنه ـ عن النبي ﷺ قال : (من قال حين يأوي إلى فراشه : لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهَ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ، سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ للهِ وَلاَ إِلَهَ إلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، غُفِرَتْ له ذنوبُه – أو قال : خطاياه ، شكَّ مِسْعَرٌ – وإن كانت مثلَ زَبَدِ البحرِ قال الألباني – رحمه الله تعالى - : حديث صحيح. انظر : [صحيح الترغيب والترهيب جـ 1 رقم 607] و [السلسلة الصحيحة 3414]. أخرجه «ابن حبان في صحيحه» (587/ 3265). Dari Abu Hurairah -radhiallahu 'anhu- dari Nabi ﷺ bersabda: “Barangsiapa yang membaca ketika ia menuju tempat tidurnya, لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهَ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ، سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ للهِ وَلاَ إِلَهَ إلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ “Tiada sembahan yang haq, selain Allah. Tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya segala keraj

MASUK SURGA TANPA HISAB DAN AZAB

Ada 70 ribu Orang Pengikut Nabi Muhammad Shollallahu Alaihi Wasallam yang Masuk Surga Tanpa Hisab Tanpa Adzab karena Mereka : 1⃣. Tidak Pernah Minta Diobati dengan Kay. 2⃣. Tidak Pernah Minta Diruqyah. 3⃣. Tidak Pernah BerTathoyyur (Menganggap Sial dengan Adanya Sesuatu). 4⃣. Murni KeTawakkalannya Hanya kepada Allah Subhaanahu Wa Ta’ala. Dalam Riwayat yang lain, Nabi Berdoa kepada Allah agar Ditambah Jumlah Umatnya yang Masuk Surga Tanpa Hisab Tanpa Adzab. فَاسْتَزَدْتُ رَبِّي عَزَّ وَجَلَّ فَزَادَنِي مَعَ كُلِّ وَاحِدٍ سَبْعِينَ أَلْفًا Kemudian aku Meminta Tambah kepada Tuhanku Azza Wa Jalla, maka Dia Menambah pada Setiap Satu orang 70 Ribu (H.R Ahmad, Abu Dawud atThoyalisiy, Abu Ya’la, dinyatakan Sanadnya Jayyid oleh al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Fathul Baari, dan Dishahihkan oleh al-Albany karena Banyaknya Jalur Penguat). °°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Berbagilah Walaupun yang Mendengarkanmu Hanya Sedikit

Syeikh Abdul Karim Alu Khudheir -hafizhahullah- mengatakan: "Kajian-kajianku dulu hanya dihadiri oleh jumlah yang sangat sedikit, itupun kajiannya sering putus-putus, dan ini merupakan hal yang biasa di masa awal mengajar. Sayangnya banyak dari para penuntut ilmu yang meninggalkan taklim karena sedikitnya jumlah yang hadir. (Tapi itu tidak masalah, karena) orang yang paling pertama mengambil manfaat dari taklim itu adalah pengajarnya. Pernah kukatakan kepada salah seorang dari mereka (yang mengajar): satu orang ini, kamu lebih membutuhkannya daripada kebutuhannya terhadapmu, walaupun kamu harus membayarnya dengan uang (agar dia hadir). Di tahun 1395 H, ketika Syeikh Binbaz sampai di kota Riyadh, kita dulu duduk di majlis beliau, jumlah kami saat itu bisa dipastikan tidak sampai 10 orang, dan keadaan ini berlangsung hingga tahun 1400 H, padahal beliau adalah Syeikh Binbaz. Begitupula Syeikh Ibnu Jibrin, di tahun 1397 H, yang hadir di majlisnya hanya satu orang, kemudian setelah itu