Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu:
1.
Dakwah
bi al-lisan, artinya penyampaian pesan dakwah
melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i
dan mad’u. Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan
gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus
digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap
permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak
provokatif serta tidak mengandung fitnah.
2.
Dakwah
bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan
pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal,
artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan
dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai
amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak
keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan waktu,
bisa dibaca dimana saja serta kapanpun. Apalagi publikasi saat ini semakin
mudah, jangkauannya juga luas dan tidak terbatas, terutama tulisan yang
disebarkan di internet bisa dibaca banyak orang diseluruh dunia. Sebuah gagasan
menjadi riil dan kongkrit bila ditulis, tidak hanya diucapkan.
3.
Dakwah bi al-hal adalah bentuk ajakan kepada Islam dalam
bentuk amal, kerja nyata, baik yang sifatnya seperti mendirikan lembaga
pendidikan Islam, kerja bakti, gotong-royong, mendirikan bangunan keagamaan,
membangun jembatan, penyantunan masyarakat secara ekonomis, seperti penyaluran
zakat atau bahkan acara-acara keagamaan untuk syiar Islam. Dakwah bi al-hal
merupakan dakwah Islamiyah yang dilakukan dengan tindakan nyata terhadap mad’u.
Sehingga tindakan nyata tersebut dapat dimanfaatkan atau dicontoh oleh mad’u.[1]
[1] Baiatsatul Hasanah, “ Ilmu Dakwah (Bentuk-Bentuk Dakwah), http://itha911.wordpress.com/kumpulan-makalah-2/ilmu-dakwah-bentuk-bentuk-dakwah/, Diunduh, Jumat 05 Juli 2013 15:09 Wita