Langsung ke konten utama

TATHOYYUR

Tathoyyur adalah Menyandarkan Keputusan untuk Berbuat atau Tidak Berbuat atau Merasa Pesimis atau Optimis terhadap Keberhasilan Sesuatu Berdasarkan Suatu Kejadian, Perilaku Binatang, Waktu, Tempat dan semisalnya.

Tathoyyur secara Bahasa berasal dari At-Thoyr yang artinya : Burung. Hal ini Sesuai dengan Kebiasaan Bangsa Arab terdahulu yang Bersikap Pesimis atau Optimis untuk Berbuat Sesuatu dengan Cara Melepaskan Seekor Burung Terbang ke Udara. Jika Burung tadi Terbang Menuju Tempat tertentu yang Dituju atau ke Arah Kanan, Mereka Merasa Optimis untuk Melakukan Sesuatu, Jika Tidak, Mereka akan Pesimis sehingga Mengurungkan Niatnya untuk Berbuat. (Kitab Al-Qoulul Mufiid Syarh Kitaabit Tauhid Karya Asy-Syaikh Ibn Utsaimin Rahimahullah juz 1 hal 346).

Kepercayaan-kepercayaan Arab tersebut Dihapus dengan Adanya Syariat Islam yang Dibawa oleh para Nabi dan Rasulullah Shollallaahu Alaihi Wasallam Melarang Keras Kepercayaan-kepercayaan Semacam itu. Dalam sebuah Hadits disebutkan :

...لاَ طِيَرَةَ وَلاَهَامَةَ وَلاَ صَفَرَ (رواه البخاري و مسلم)

…Tidak Ada Tathoyyur (Dalam Islam), Tidak Ada (Kepercayaan Kesialan Akibat) Burung Haamah dan Tidak Ada (Kepercayaan) terhadap Bulan Shofar. (H.R AlBukhari-Muslim).

Dalam Hadits yang lain disebutkan :

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُوْدٍ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الطِّيَرَةُ شِرْكٌ الطِّيَرَةُ شِرْكٌ الطِّيَرَةُ شِرْكٌ وَمَا مِنَّا إِلاَّ وَلَكِنَّ اللهُ يُذْهِبُهُ بِالتَّوَكُّلِ

Dari Sahabat Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu Anhu dari Nabi Shollallaahu Alaihi Wasallam : At-Thiyaaroh (Tathoyyur) adalah Syirik, At-Thiyaaroh adalah Syirik, At-Thiyaaroh adalah Syirik. (Ibnu Mas’ud menyatakan): Dan itu Ada pada Masing-masing Kita Kecuali Allah Telah Menggantikannya dengan Tawakkal. (H.R Abu Dawud, Ibnu Majah, Al-Hakim, At-Tirmidzi dan Beliau Menshohihkannya, Dishahihkan pula oleh Syaikh Al-Albani Rahimahullah dalam As-Shohiihah.

~~~~

📙 Dikutip dari Buku "Memahami Makna Bacaan Sholat"
(Sebuah Upaya Menikmati Indahnya Dialog Suci dengan Ilahi).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia