Langsung ke konten utama

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua

1. Sharih

Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua :

a.) Isim Zhahir.

Contoh :

a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus)

قتل

قردا

جميلا

فعل الماضى

مفعول به : منصوب بالفتحة

منعوت

نعت



Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah.

b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya)

ستلقي

اباها

غدا

فعل المضارع

مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة

ظرف الزمان

Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif

c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟

sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat

أ

...رأي.....

..ت

السياراتِ

حرف الإستفهام

فعل الماضي

فاعل

مفعول به : منصوب بالكسرة

Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh.

b.) Isim Dhamir

Dhamir terbagi menjadi dua :

1.) Dhamir Muttashil.

Jumlahnya ada dua belas. Contoh :

§ ضربني : dia telah memukulku

§ ضربنا : dia telah memukul kami/kita

§ ضربك : dia telah memukulmu(lk)

§ ضربك : dia telah memukulmu(pr)

§ ضربكما : dia telah memukul kalian berdua (lk/pr)

§ ضربكم : dia telah memukul kalian(lk)

§ ضربكن : dia telah memukul kalian(pr)

§ ضربه : dia telah memukulnya(lk)

§ ضربها : dia telah memukulnya(pr)

§ ضربهما : dia telah memukul mereka berdua(lk/pr)

§ ضربهم : dia telah memukul mereka(lk)

§ ضربهن : dia telah memukul mereka(pr)

Yang digarisbawahi diatas adalah dhamir muttashil yang berkedudukan sebagai maf’ul bih.

Perlu menjadi suatu catatan bahwa dhamir muttashil apabila menempel kepada fi’il, maka kedudukannya menjadi Maf’ul bih. Namun, apabila menempel kepada isim, maka kedudukannya sebagai mudhaf ilaih. Dan apabila menempel pada Inna dan kawan-kawan, maka dhamir muttashil tersebut menjadi isimnya Inna dan kawan-kawan.

Dhamir muttashil ini ketika menjadi maf’ul bih, dia tidak dapat mempengaruhi bentuk fi’il.

2.) Dhamir Munfashil

Seperti halnya dhamir muttashil. Dhamir ini mempunyai 12 macam, Yaitu :

إياه , إياهما,إياهم,إياها,إياهنّ,إياك,إياكما,إياكم,إياك,إياكنّ, إياي,إيانا

نحو : إياك نعبد و إياك نستعين )الفاتحة : 5)

2. Ghairu Sharih

Maf’ul bih yang ghairu sharih ada tiga bagian :

a.) Muawal bi Masdar.

Contoh :

علمت انك مجتحد

Pada contoh diatas dapat ditakwilkan menjadi :

علمت اجتحادك

b.) Jumlah Muawwalah bi mufrodin

ظننتك تجتحد

Pada contoh diatas dapat ditakwilkan menjadi :

ظننتك مجتحدا

c.) Manshub binaz’il Khofid

Yaitu dinashabkan karena dibuang huruf yang men-jarkannya.

Contoh :

دخلت البيت(saya masuk ke dalam rumah)

Kata Al-Baita menjadi Maf’ul bih Manshub binaz’il Khafidl, yaitu membuang huruf yang men-jarkannya. Ditakdirkan kepada دخلت في البيت

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa