Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September 6, 2023

Tidak Ada Petunjuk Kecuali Dengan Mengikuti Rasulullah ﷺ

🎙 Syaikh Prof. Dr. Abdussalam Asy-Syuwai’ir hafizhahullahu ta'ala (pengajar tetap Masjid Nabawi) "Tidak ada petunjuk, tidak ada istiqomah, tidak pula jalan kebahagiaan dan keselamatan kecuali dengan mengkuti sunnah Nabi ﷺ" Di setiap sholat kita mengatakan, اهدنا الصراط المستقيم Jalan yang lurus adalah kitab Allah dan sunnah Nabi ﷺ. Maka tidak ada kesuksesan dan kebahagiaan kecuali dengan mengikuti sunnah beliau ﷺ. Imam Malik rahimahullahu ta'ala berkata, "Semua orang bisa diterima dan ditolak ucapannya kecuali yang ada di dalam kubur ini (Rasulullah ﷺ)."

Tips Menghafal Dengan Cepat

🎙 Syaikh Dr. Shalih Al-Ushaimy hafizhahullahu ta'ala (pengajar tetap Masjid Nabawi) Kaidahnya, "Barangkali engkau tidak akan pernah mendengarnya lagi". Di antara cara menghafal dengan cepat yang telah dipraktikkan sejak zaman Salafush Shalih adalah menanamkan keyakinan ketika seseorang mendengar sesuatu, maka tidak akan mudah baginya untuk bisa mendengarkannya kembali. Telah maklum bahwa di zaman dahulu, belum ditemukan alat perekam suara seperti sekarang. Sehingga sulit untuk mendapatkan pengulangan ucapan dari seseorang. Maka orang Arab terdahulu cepat dan banyak menghafal karena mereka memanfaatkan dengan baik kesempatan untuk mendengarkan ucapan seseorang, meskipun hanya sekali diucapkan. Imam Az-Zuhri berkata, إعادة الحديث أثقل علي من الجبل "Mengulang sebuah perkataan lebih berat bagiku dibandingkan (memindahkan) gunung."

Hisablah Diri Kalian Sebelum Kalian Dihisab

🎙 Syaikh Ahmad Thalib Hamed hafizhahullahu ta'ala (imam & khotib Masjid Nabawi Madinah Al-Munawwarah) Umar bin Khattab Radhiyallahu Ta’ala Anhu berkata : حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوا، وَزِنُوها قَبْلَ أَنْ تُوزَنُوا، وَتَأهَّبُوا لِلْعَرْضِ الْأَكْبَرِ “Hendaklah kalian menghisab diri kalian sebelum kalian dihisab, dan hendaklah kalian menimbang diri kalian sebelum kalian ditimbang, dan bersiap-siaplah untuk hari besar ditampakkannya amal” __________________ Diriwayatkan oleh At Tirmidzi dalam Shifatul Qiyamah, disebutkan oleh Imam Ahmad dalam kitab Zuhud-nya. Dan Ibnul Qayyim dalam Madarijus Salikin 1/319

Tidak Ada Petunjuk Kecuali Dengan Mengikuti Rasulullah ﷺ

🎙 Syaikh Prof. Dr. Abdussalam Asy-Syuwai’ir hafizhahullahu ta'ala (pengajar tetap Masjid Nabawi) "Tidak ada petunjuk, tidak ada istiqomah, tidak pula jalan kebahagiaan dan keselamatan kecuali dengan mengkuti sunnah Nabi ﷺ" Di setiap sholat kita mengatakan, اهدنا الصراط المستقيم Jalan yang lurus adalah kitab Allah dan sunnah Nabi ﷺ. Maka tidak ada kesuksesan dan kebahagiaan kecuali dengan mengikuti sunnah beliau ﷺ. Imam Malik rahimahullahu ta'ala berkata, "Semua orang bisa diterima dan ditolak ucapannya kecuali yang ada di dalam kubur ini (Rasulullah ﷺ)."

Faidah Dua Ayat Terakhir Surah Al-Baqarah

[ 🎙 Syaikh Dr. Shalih Al-Ushaimy hafizhahullahu ta'ala (pengajar tetap Masjid Nabawi) Disebutkan dalam hadits dari Abu Mas’ud Al-Badri radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi ﷺ bersabda, مَنْ قَرَأَ بِالآيَتَيْنِ مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ فِى لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ “Siapa yang membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah pada malam hari, maka ia akan diberi kecukupan.” (HR. Bukhari no. 5009 dan Muslim no. 808) Imam Nawawi rahimahullah menyatakan bahwa maksud dari memberi kecukupan padanya –menurut sebagian ulama- adalah ia sudah dicukupkan dari shalat malam. Maksudnya, itu sudah pengganti shalat malam. Ada juga ulama yang menyampaikan makna bahwa ia dijauhkan dari gangguan setan atau dijauhkan dari segala macam penyakit. Semua makna tersebut kata Imam Nawawi bisa memaknai maksud hadits. Lihat Syarh Shahih Muslim, 6: 83-84. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin menjelaskan tentang keutamaan dua ayat tersebut ketika dibaca di malam hari, “Ketahuilah para ikhwan sekalian, kedua ayat

TIGA TANDA PENDUSTA

Hatim rahimahullah berkata: “Barangsiapa mengaku-ngaku 3 perkara tanpa 3 perkara lainnya maka ia adalah seorang pendusta: (1) Barangsiapa mengaku cinta kepada Allah tanpa adanya sikap wara’ (berhati-hati dan menjaga diri) dari apa-apa yang Allah haramkan, maka ia adalah seorang pendusta. (2) Barangsiapa mengaku cinta (baca: ingin masuk) Surga, namun tanpa menginfakkan harta bendanya (di jalan Allah), maka ia adalah seorang pendusta. (3) Dan barangsiapa yang mengaku cinta kepada Nabi, namun ia tidak mencintai orang-orang fakir dan miskin, maka ia adalah seorang pendusta.” (Dikeluarkan oleh Abu Nu’aim Al-Ashfahani di dalam Hilyatul Auliya’ VIII/75) Demikian faedah ilmiyah dan mau’izhoh hasanah yang dapat kami sampaikan pada hari ini. Semoga Allah menjadikan kita sebagai hamba-hamba-Nya yang selalu jujur dalam perkataan, perbuatan dan keyakinan. Semoga manfaat

ISTRI QANA'AH

Istri qana'ah adalah istri yang selalu ridha dengan apapun yang diberikan suami, ikhlas menerima dengan dada lapang, percaya sepenuhnya dengan suami bahwa suami tidak akan menzaliminya. Ia yakin bahwa rezekinya tidak akan pernah diambil ataupun tertukar dengan siapapun, baik orang tersebut orang tua suami, adik dan dan kakak iparnya, kerabat dan handai tolannya, ataupun istri-istri suaminya yang lain. Karena keyakinannya bahwa setiap orang telah memiliki masing-masing rezeki yang telah ditentukan Allah 50.000 tahun sebelum terwujud langit dan bumi. Istri qana'ah adalah istri yang bijak menggunakan harta pemberian suaminya. Ia tidak boros menghambur-hamburkan harta -sekalipun suami kaya raya- tidak buang-buang makanan ataupun menumpuk-numpuknya dalam lemari es hingga rusak untuk kemudian dibuang di tong sampah. Apalagi jika suaminya susah dan tidak kaya, dia akan berhemat semaksimal mungkin daripada harus berhutang ke warung. Istri Qana'ah adalah istri yang selalu memuji dan