Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus 31, 2025

rumah hilang keberkahannya

• 185 likes kalamkalimantan  Banyak orang berharap rumahnya jadi tempat teduh, penuh keberkahan, dan jauh dari masalah. Tapi sering lupa, keberkahan itu bisa hilang kalau kita biarkan tiga penyakit ini bersarang di dalam rumah: 1. Berlebihan (Israf) dalam Segala Hal Allah mengingatkan: “Sesungguhnya orang-orang yang boros itu adalah saudara-saudara setan.” (QS. Al-Isra: 27) Berlebihan itu nggak selalu soal makanan atau belanja barang mewah. Kadang boros kuota, boros waktu scrolling, boros emosi untuk hal remeh semua itu menggerogoti keberkahan. Rumah yang penuh dengan gaya hidup berlebihan, perlahan kehilangan rasa syukur dan ketenangan. 2. Zina (Membuka Pintu Maksiat di Rumah) Rasulullah ﷺ bersabda: “Tidaklah zina itu tersebar pada suatu kaum, kecuali akan tersebar pula penyakit dan kesengsaraan yang tidak pernah ada sebelumnya.” (HR. Ibnu Majah no. 4019) Di era digital, zina bukan cuma soal fisik. Membiarkan tontonan haram, konten vulgar, atau hubungan yang tidak hala...

Menghidupkan Shalawat

Kita sering mendengar seruan: “Perbanyaklah shalawat di bulan Maulid, karena ini bulan kelahiran Rasulullah Saw.” Pertanyaannya, apakah shalawat itu sekadar ritual pengisi bulan kelahiran Nabi? Ataukah ia memang bagian dari kewajiban cinta, yang ironisnya hanya kita ingat saat ada peringatan Maulid dengan rebana dan dekorasi warna-warni? Kalau benar cinta kepada Nabi cuma diperingati setahun sekali, bukankah itu lebih mirip hari ulang tahun artis ketimbang ibadah? Imam al-Ghazali menulis dalam Ihya’ Ulumiddin, shalawat itu adalah doa yang kembali pada pelantunnya. Kita bershalawat bukan untuk memberi manfaat kepada Nabi, beliau sudah dimuliakan oleh Allah, tetapi agar kita sendiri mendapat limpahan rahmat. Artinya, shalawat tanpa perbaikan akhlak hanyalah doa yang kita sendiri khianati. Apa gunanya doa minta hujan, kalau tangan kita menutup langit dengan payung kesombongan? Maka bulan Maulid ini seharusnya menjadi momen menghidupkan shalawat sebagai budaya hidup, bukan seka...