📜 Diriwayatkan Anas bin Malik, كُنَّا بِالْمَدِينَةِ فَإِذَا أَذَّنَ الْمُؤَذِّنُ لِصَلَاةِ الْمَغْرِبِ ابْتَدَرُوا السَّوَارِيَ، فَيَرْكَعُونَ رَكْعَتَيْنِ رَكْعَتَيْنِ، حَتَّى إِنَّ الرَّجُلَ الْغَرِيبَ لَيَدْخُلُ الْمَسْجِدَ فَيَحْسِبُ أَنَّ الصَّلَاةَ قَدْ صُلِّيَتْ مِنْ كَثْرَةِ مَنْ يُصَلِّيهِمَا _“Dahulu kami ketika di Madinah, apabila muadzdzin mengumandangkan adzan untuk shalat maghrib, mereka (para sahabat Nabi) bersegera mencari tiang-tiang masjid lalu mereka shalat dua raka'at, sampai sampai ada seorang lelaki asing yang akan masuk ke dalam masjid mengira bahwa shalat (maghrib) sudah dilaksanakan karena banyaknya orang yang mengerjakan dua rakaat tersebut,”_ *[Shahih Muslim, no. 837]* Apa gerangan yang membuat penduduk Madinah zaman Nabi sangat antusias shalat qabliyah Maghrib? Apa mereka akan mendapat reward uang? Oh tidak. *Yang mereka harapkan hanya Allah.* Hanya ridha Allah. Hanya rahmah Allah. Hanya maghfirah Allah. 😇 📜 Ternyata sebelumnya sudah ada pesan d
اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ