Langsung ke konten utama

Nasehat kematian tidak mengenal umur

_*BERAPA UMURMU?  -  SUDAH 50 TAHUN?*_

_"Allah tidak lagi memberi alasan bagi siapa yang telah dipanjangkan umurnya hingga 50 tahun."_
(Hadits Riwayat Bukhari)

Al-Khattabi berkata:
_"Maknanya, orang yang Allah panjangkan umurnya hingga 50 tahun, tidak diterima lagi keuzuran/alasan, karena usia 50 tahun merupakan usia yang dekat dengan kematian._
_Maka inilah kesempatan untuk memperbanyak taubat, beribadah dengan khusyuk, dan bersiap-siap bertemu Allah."_
(Tafsir al-Qurthubi)

_Fudhail bin Iyadh berkata kepada seseorang yang telah mencapai umur 50 tahun,_

_*Nasihat Fudhail kepadanya:*_

_"Berarti sudah 50 tahun kamu berjalan menuju Tuhanmu, sekarang hampir sampai... Lakukan yang terbaik pada sisa usia senja-mu, lalu akan diampuni dosa-dosamu yang lalu. Tapi jika engkau masih berbuat dosa di usia senjamu, kamu pasti dihukum akibat dosa masa lalu dan masa kini sekaligus..!"_

_Maka para alim ulama memberi nasehat cara menjalani umur yang sudah mencapai 50 tahun:_

*1.* Jangan berlebihan berhias, bersolek, dan berpakaian.

*2.* Jangan berlebihan makan, minum, dan berbelanja barang yang kurang diperlukan untuk mendukung amal shalih.

*3.* Jangan berkawan dengan orang yang tidak menambah iman, ilmu, dan amal.

*4.* Jangan gelisah, berkeluh kesah dan kesal dengan kehidupan sehari-hari. Selalu penuhi diri dengan rasa sabar dan bersyukur.

*5.* Perbanyak do'a mengharap keridha-an Allah agar Husnul Khatimah dan dijauhkan dari Su'ul Khatimah.

*6.* Tambahkan ilmu agama, perbanyak mengingat kematian, dan bersiap menghadapinya.

*7.* Siapkan wasiat dan lakukan pembahagian harta.

*8.* Kerapkan menjalin silaturrahim dan merapatkan hubungan yang renggang sebelumnya.

*9.* Minta maaf dan berbuat baik terhadap pihak yang pernah didzalimi.

*10.* Tingkatkan amal shalih terutama amal jariah yang dapat terus memberi pahala dan syafa'at setelah kita mati.

*11.* Maafkan kesalahan orang kepada kita walau seberat apapun kesalahan itu.

*12.* Bereskan segala hutang yang ada dan jangan buat hutang baru walaupun untuk menolong orang lain.

*13.* Berhentilah dari semua maksiat !!!

_*mata,*_ berhentilah memandang yang tidak halal bagimu.

_*tangan,*_ berhentilah dari meraih yang bukan hak mu.

_*mulut,*_ berhentilah makan yang tidak baik dan yang tidak halal bagimu, berhentilah dari ghibah, fitnah, dan berhentilah menyakiti hati orang lain.

_*telinga,*_ berhentilah mendengar hal-hal haram dan tak bermanfaat.

*14.* Berbaik sangka lah kepada Allah atas segala sesuatu yang terjadi dan menimpa.

*15.* Penuhi terus hati dan lisan kita dengan istighfar & taubat untuk diri sendiri, orang tua, dan semua orang beriman, di setiap saat, waktu dan keadaan.

_Semoga bermanfaat bagi kita semua, walaupun Anda belum 50 tahun, karena..._

_*KEMATIAN TIDAK MENGENAL UMUR.*_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia