*Perbedaan Puncak Pemikiran Para 'Αrifin dan Orang-Orang yang Lalai*
Puncak perhatian para _'arifin_ dan _muhaqiqin_ serta tujuan utama pemikiran mereka adalah pembenahan, meluruskan keimanan serta keyakinan, dan juga pemurnian ketauhidan dari noda-noda syirik yang tersembunyi.
Selanjutnya perhatian mereka hanya tertuju pada perbaikan akhlak yang terpuji. Di antaranya seperti zuhud, ikhlas dan kebersihan hati terhadap setiap Muslim, juga menghilangkan setiap akhlak yang buruk, seperti cinta dunia, riya' dan sombong.
Selanjutnya perhatian mereka tertuju pada perbaikan amal saleh dan menjaga diri dari perbuatan maksiat, dan juga perbaikan urusan cara memperoleh nafkah kehidupan dengan pengaturan yang baik melalui jalan _wara'_, _qana'ah_ dan merasa cukup dengan sedikit materi duniawi yang ada.
Mengenai hal terakhir ini, para _'arifin_ merasa senang apabila ada orang lain yang mengurusi masalah duniawi mereka dengan sifat _wara'_ dan menjauhi perbuatan _dzalim_ (aniaya). Wahai manusia, ketahuilah hal ini dan fahamilah.
Sedangkan tujuan utama perhatian orang-orang yang lalai dan yang mencampur adukkan antara amal ibadah mereka sangatlah bertolak belakang dengan tujuan utama perhatian para _'arifin_.
Karena seluruh perhatian mereka orang-orang yang lalai itu hanya tertuju pada bagaimana memperbaiki taraf kehidupan mereka, bagaimana memperoleh kesenangan pribadi dan juga bagaimana pelampiasan syahwat melalui makanan, pakaian, pasangan dan mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya.
Namun di antara mereka itu masih ada yang terbuka kesadarannya sehingga pemikirannya mulai tertuju untuk memperbaiki amal dzahirnya, akhlak batinnya dan hal-hal yang dapat memperkuat keimanannya.
Wahai manusia, renungkanlah hal ini, niscaya engkau akan menemukan kejelasannya.
*ﻭَٱللّٰهُ أَﻋْﻠَﻢُ بِٱﻟﺼَّﻮَٱﺏِ*
.
[ _al-Fushul al'-Ilmiyyah Wal 'Usul al-Hikamiyyah_ lil Al-Imam Al-Qutb Al-Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad ]