Langsung ke konten utama

BIOGRAFI KH. Husin Naparin, Lc. MA

 
KH. Husin Naparin, Lc. MA bin H. Muhammad Arsyad lahir di Kalahiang
Paringin Balangan Kalsel, 10 November 1947, pendidikan SDN Kalahiang
(1959), PGA Al Hasaniah, Paringin (1962), Normal Islam Putera "Rakha
Amuntai Kalsel (1962-1966), Fakultas Ushuluddin IAIN Antasari (BA., 1969)
Fakultas Ushuluddin Al-Azhar University Kairo, (Lc, 1976), Islamic Study Punjab
University Lahore Pakistan (MA, 1984), Islamic University Islamabad Pakistan
(MA, 1987).
Mengajar di Normal Islam Amuntai (1968-1972), Dosen Pasca Sarjana,
Fakultas Dakwah, Ushuluddin dan Tarbiyah IAIN Antasari, Ketua dan Dosen
STAIAI Jami Banjarmasin.
Menjadi pegawai Musim Haji (1975-1978), lokal staff KBRI Jeddah (1978
1983), Pimpinan Pesantren "Hunafaa" (1985- sekarang), Ketua Umum Badan
Pengelola Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin (1999 2004), Ketua
Dewan Masjid Indonesia Kalsel (1999 2004). Ketua MUI Kota Banjarmasin
(1992-2002), Dewan Hakim MTQ dan anggota LPTQ Kalsel; Ketua lI Tanfiziah
NU Kalsel (1990 1995); Dewan Pakar 1CMI Kalsel, Ketua Umum Badan
Pengurus Masjid Jami Banjarmasin Kalsel, Majelis Pertimbangan Partai Bulan
Bintang Kalsel, Ketua Umum Lembaga Dakwah Islam "Al Husna" Banjarmasin,
mendapatkan Asian Development Golden Award 2002, alumni Training ESQ
Eksekutif angkatan ke 22 di Jakarta (2003).
Pengasuh ruang konsultasi Hidup dan Kehidupan RRI Banjarmasin (1993-
2004), Konsultasi agama Radio Dakwah Masjid Raya Sabilal Muhtadin
Banjarmasin (1999 -2004), ruang Tanya Jawab agama Islam Kalimantan Post,
Kolomnis Rubrik "Fikrah" Banjarmasin Post, Konsultan Tabloid Serambi Ummah
Banjarmasin, dan anggota Dewan Pengawas Syari'ah unit Syariah Bank BPD
Kalsel.
Karya tulis antara lain Bunga Rampai Timur Tengah, I dan lI, (Bina lImu,
Surabaya, 1989 dan Kalam Mulia, Jakarta 1997), Muhammad Rasulullah, Artikel
pada Banjarmasin Post, 1992 diterbitkan kembali oleh Penerbit Kalam Mulia,
Jakarta, 1994, Aktualisasi Fungsi Masjid Dalam Bidang Pendidikan, (Kanwil
Depag Tk. I Kalimantan Selatan, 1990), Tata Cara Berdo'a, (Pustaka Nusantara,
Surabaya, 1992 dan Bina lImu, Surabaya, 1997 dengan Judul Tata Cara
Berdo'a), Istigfar Dan Taubat (Toko Buku Murni, Banjarmasin, 1995 dan Bina lImu
Surabaya, 1997, El Kahfi Jakarta 2005), Tuntutan Praktis Ibadah Jamaah Haji,
Banjarmasin Post, Banjarmasin, 1999, Siang Malam Bersama Nabi S.A.W (PT.
Grafika Wangi Kalimantan, Banjarmasin 2006), Fikrah Jilid 1-4 (EI Kahfi Jakarta
2005), Tuntutan Praktis Shalat Tahajud (PT. Grafika Wangi Kalimantan,
Banjarmasin 2007), dll.
Kalimantan,

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia