Langsung ke konten utama

Fiil Shohih dan Mu’tal

بسم الله الرحمن الرحيم

Fiil dari segi hurufnya terbagi menjadi 2 : Shohih dan Mu’tal

Fiil Shohih        : Fiil yang tidak ada huruf illatnya (  اوي ) . Contoh : {ذَهَبَ- يَذْهَبُ}Fiil Mu’tal         : Fiil yang ada huruf ilatnya. Contoh : {قَالَ-يَقُولُ }

Fiil Shohih terbagi 3 :

1- Shohih Salim            : Fiil yang tidak terdapat huruf ilat dan hamzah ( ء) dan tidak bertasydid.

Contoh : { ذَهَبَ- يَذْهَبُ ، ضَرَبَ- يَضْرِبُ ، عَمِل- يَعْمَلُ }

2- Shohih Mahmuz       : Fiil yang terdapat Hamzah (ء)

Contoh : {أَكَلَ-يَأْكُلُ ، سَأَلَ-يَسْأَلُ ، قَرَأَ يَقْرَأُ }

3- Shohih Mudhoaf       : Fiil yang dobel hurufnya atau bertasydid,

Contoh : {مَدّّ- يَمُدُّ ، فَرَّ – يَفِرُّ شَدَّ- يَشُدُّ }

 

Fiil Mu’tal terbagi 3  :

1– Mu’tal Mitsal           : Fiil yang huruf illatnya di awal. Contoh : {وَعَدَ- يَعِدُ}

2– Mu’tal Ajwaf           : Fiil yang huruf illatnya ditengah. Mu’tal ajwaf terbagi 3.

a. huruf illatnya berupa wawu ( و).Contoh : {كَانَ- يَكُونُ}

b. huruf illatnya berupa ya (ي ). Contoh : {سَارَ- يَسِيْرُ }

c. huruf illatnya berupa alif (ا). Contoh : {نَامَ -يَنَامُ}

3– Mu’tal Naqhis          : Fiil yang huruf illatnya diakhir kata.  Mu’tal Naqhis terbagi 3:

a. huruf illatnya berupa wawu (و ).Contoh : {غَزَى – يَغْزُو}

b. huruf illatnya berupa ya ( ي). Contoh : {رَمَى – يَرْمِي}

c. huruf illatnya berupa alif (ا). Contoh : {رَضِيَ – يَرْضَى}

 

Keterangan : Beberapa fiil mu’tal perubahannya berbeda dengan fiil shohih, oleh kerena itu, setelah kita menghafal rumus fiil Shohih Madhi ataupun mudhore, maka kita harus menghafal kaidah-kaidah perubahan fiil mu’tal.

Kaedah-kaidah perubahan fiil mu’tal :

1-     fiil mu’tal mitsal perubahannya sama dengan fiil shohih

2-      fiil ajwaf wawu( و) perubahannya adalah ketika fiil madhi pada domir(kt.ganti) {هُنّ} s/d {نَحْنُ} adalah membuang huruf illat dan mengganti harakat huruf pertama menjadi dommah. Contoh : {قَالَ }

 

3-     fiil ajwaf ya (ي ) dan alif (  ا)perubahannya adalah ketika fiil madhi pada domir(kt.ganti) {هُنّ} s/d {نَحْنُ}adalah membuang huruf illat dan mengganti harakat huruf pertama menjadi kasroh. Contoh : {نَامَ }

4-     fiil naqhis perubahannya adalah ketika fiil madhi pada domir(kt.ganti) {هُمْ} s/d {هِيَ} adalah membuang huruf illatnya.


5-     fiil madhi naqhis yang huruf illatnya tidak berharokat seperti {غَزَى ، رَئَى} maka harakat  fiil madhi pada domir(kt.ganti) {هُمْ}adalah  fathah. Contoh : {غَزَوا، رَئَوا } kecuali fiil madhi naqhis  yang huruf illatnya berharokat seperti {رَضِيَ ، نَسِيَ} maka fiil madhi pada domir(kt.ganti) {هُمْ}adalah  dommah. Contoh : {رَضُوا ، نَسُوا }

6-     fiil naqhis perubahannya adalah ketika fiil Mudhore pada domir(kt.ganti) {هُمْ} dan {أَنْتُمْ} adalah membuang huruf illatnya.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia