Langsung ke konten utama

Perbedaan Puncak Pemikiran Para 'Αrifin dan Orang-Orang yang Lalai

*Perbedaan Puncak Pemikiran Para 'Αrifin dan Orang-Orang yang Lalai*

   Puncak perhatian para _'arifin_ dan _muhaqiqin_ serta tujuan utama pemikiran mereka adalah pembenahan, meluruskan keimanan serta keyakinan, dan juga pemurnian ketauhidan dari noda-noda syirik yang tersembunyi.

   Selanjutnya perhatian mereka hanya tertuju pada perbaikan akhlak yang terpuji. Di antaranya seperti zuhud, ikhlas dan kebersihan hati terhadap setiap Muslim, juga menghilangkan setiap akhlak yang buruk, seperti cinta dunia, riya' dan sombong.

   Selanjutnya perhatian mereka tertuju pada perbaikan amal saleh dan menjaga diri dari perbuatan maksiat, dan juga perbaikan urusan cara memperoleh nafkah kehidupan dengan pengaturan yang baik melalui jalan _wara'_, _qana'ah_ dan merasa cukup dengan sedikit materi duniawi yang ada.

   Mengenai hal terakhir ini, para _'arifin_ merasa senang apabila ada orang lain yang mengurusi masalah duniawi mereka dengan sifat _wara'_ dan menjauhi perbuatan _dzalim_ (aniaya). Wahai manusia, ketahuilah hal ini dan fahamilah.

   Sedangkan tujuan utama perhatian orang-orang yang lalai dan yang mencampur adukkan antara amal ibadah mereka sangatlah bertolak belakang dengan tujuan utama perhatian para _'arifin_.

   Karena seluruh perhatian mereka orang-orang yang lalai itu hanya tertuju pada bagaimana memperbaiki taraf kehidupan mereka, bagaimana memperoleh kesenangan pribadi dan juga bagaimana pelampiasan syahwat melalui makanan, pakaian, pasangan dan mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya.

   Namun di antara mereka itu masih ada yang terbuka kesadarannya sehingga pemikirannya mulai tertuju untuk memperbaiki amal dzahirnya, akhlak batinnya dan hal-hal yang dapat memperkuat keimanannya.

   Wahai manusia, renungkanlah hal ini, niscaya engkau akan menemukan kejelasannya.

*ﻭَٱللّٰهُ أَﻋْﻠَﻢُ بِٱﻟﺼَّﻮَٱﺏِ*
.
[ _al-Fushul al'-Ilmiyyah Wal 'Usul al-Hikamiyyah_ lil Al-Imam Al-Qutb Al-Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad ]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia