Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli 6, 2018

Hal-hal yang menjadi sebab menyimpangnya

Hal-hal yang menjadi sebab menyimpangnya  kelompok-kelompok sesat dari jalan sunnah itu banyak, diantaranya: 1. Allah ‘Azza Wa Jalla memang telah menguji hamba-Nya dengan keburukan ataupun dengan kebaikan. Sebagaimana firman-Nya: وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً “Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan” (QS. Al Anbiya: 35) 2. Apa yang terjadi itu memang sudah sunnatullah pada hamba-Nya. وَلَا يَزَالُونَ مُخْتَلِفِينَ إِلَّا مَنْ رَحِمَ رَبُّكَ “mereka senantiasa berselisih pendapat.Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Rabb-mu” (QS. Huud: 118-119) 3. Mengikuti hawa nafsu, prasangka dan mengikuti jalan setan. 4. Fanatik golongan dan fitnah 5. Adanya da’i-da’i yang mengajak pada kesesatan. Juga tasyabbuh kepada orang kafir serta kagum pada cara beragama mereka dan kagum jika berkumpul bersama mereka. 6. Taqlid buta. Sebagaimana perkataan mereka: بَلْ نَتَّبِعُ مَا أَلْفَيْنَا عَلَيْهِ آبَاءَنَا “kami hanya mengikuti apa yang tel

Hal-hal yang menjadi sebab menyimpangnya

Hal-hal yang menjadi sebab menyimpangnya  kelompok-kelompok sesat dari jalan sunnah itu banyak, diantaranya: 1. Allah ‘Azza Wa Jalla memang telah menguji hamba-Nya dengan keburukan ataupun dengan kebaikan. Sebagaimana firman-Nya: وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً “Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan” (QS. Al Anbiya: 35) 2. Apa yang terjadi itu memang sudah sunnatullah pada hamba-Nya. وَلَا يَزَالُونَ مُخْتَلِفِينَ إِلَّا مَنْ رَحِمَ رَبُّكَ “mereka senantiasa berselisih pendapat.Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Rabb-mu” (QS. Huud: 118-119) 3. Mengikuti hawa nafsu, prasangka dan mengikuti jalan setan. 4. Fanatik golongan dan fitnah 5. Adanya da’i-da’i yang mengajak pada kesesatan. Juga tasyabbuh kepada orang kafir serta kagum pada cara beragama mereka dan kagum jika berkumpul bersama mereka. 6. Taqlid buta. Sebagaimana perkataan mereka: بَلْ نَتَّبِعُ مَا أَلْفَيْنَا عَلَيْهِ آبَاءَنَا “kami hanya mengikuti apa yang tel

Hadist Tentang Amalan Kebaikan Menjadi Wasilah Masuk Surga

ONE DAY ONE HADIST Sabtu, 7 Juli 2018 / 23 Syawal 1439 Amalan Kebaikan Menjadi Wasilah Masuk Surga عن أبي محمد عبدِ اللهِ بنِ عمرو بن العاصِ- رَضي الله عنهما، قَالَ: قَالَ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم: ((أرْبَعُونَ خَصْلَةً: أعْلاَهَا مَنيحَةُ العَنْزِ، مَا مِنْ عَامِلٍ يَعْمَلُ بِخَصْلَة مِنْهَا؛ رَجَاءَ ثَوَابِهَا وتَصْدِيقَ مَوْعُودِهَا، إلا أدْخَلَهُ اللهُ بِهَا الجَنَّةَ)). رواه البخاري. Dari Abu Muhammad iaitu Abdullah bin 'Amr bin Ash radhiallahu 'anhuma, katanya: Rasulullah s.a.w. bersabda: "Ada empat puluh perkara, setinggi-tingginya - dalam darjat-nya - ialah memberikan - manihah - kambing. Tiada seorangpun yang mengerjakan salah satu perkara dari empat puluh perkara itu, dengan mengharapkan pahalanya dan mempercayai apa yang dijadikan - oleh Tuhan - melainkan Allah akan memasukkannya ke dalam syurga." (Riwayat Bukhari) Pelajaran yang terdapat di dalam hadist: 1- Manihah ialah memberikan kambing betina pada orang lain agar diperah susunya - binatan