Bismillahirrahmanirrahim ... Dalam banyak hadits Nabi Shalallahu 'Alaihi wa Sallam, tertera tentang buruknya keadaan orang yang wafat dalam keadaan berhutang. Di antaranya, kami sampaikan tiga saja: *1. Jiwanya "tergantung" sampai hutanh itu dilunaskan* Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: نَفْسُ الْمُؤْمِنِ مُعَلَّقَةٌ بِدَيْنِهِ حَتَّى يُقْضَى عَنْهُ “Jiwa seorang mukmin "tergantung" karena hutangnya, sampai hutang itu dilunaskannya.” *(HR. At Tirmidzi No. 1079, katanya: hasan. Ibnu Majah No. 2413. Ahmad No. 10607. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan: shahih. (Tahqiq Musnad Ahmad No. 10607). Syaikh Husein Salim Asad mengatakan: hasan. (Tahqiq Musnad Abi Ya’la No. 6026)* Imam Asy Syaukani Rahimahullah menjelaskan: فيه الحث للورثة على قضاء دين الميت والإخبار لهم بأن نفسه معلقة بدينه حتى يقضى عنه _Dalam hadits ini terdapat dorongan bagi ahli waris untuk melunasi hutang si
اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ