Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus 29, 2025

semanagat KERJANYA

Ibn Khaldun dalam Muqaddimah sudah menulis sebuah hukum sosial yang tragis: "Ketika negara masih kokoh, pajak sedikit namun hasilnya banyak. Tetapi ketika negara lemah, pajak diperbanyak, dan hasilnya justru semakin berkurang. Sebab rakyat tak lagi mampu menanggung beban." Ironinya, teori ini kini terbukti di depan mata. Pajak dinaikkan, subsidi dipangkas, pungutan diperluas, tetapi kesejahteraan rakyat tetap jalan di tempat. Sementara kelas istana justru semakin bugar dengan fasilitas, tunjangan, dan gaya hidup yang tak pernah mengenal kata hemat. Padahal, dalam tradisi fikih, prinsip penarikan pajak harus berlandaskan keadilan (al-‘adl fi at-taklīf). Imam al-Mawardi dalam al-Ahkām as-Sulthāniyyah menegaskan, harta rakyat tidak boleh dipungut kecuali dengan hak yang jelas dan untuk kemaslahatan yang nyata. Sebab itu, ‘Umar bin Khattab RA menolak menambah beban rakyat meskipun kas negara menipis, dengan kalimat yang tegas: "Aku tidak akan mempertemukan mereka...

ribun yang mengantar

Dengan hati yang penuh duka yang mendalam, kami turut berduka cita atas kehilangan sosok penuh semangat, Affan Kurniawan, seorang driver ojek online yang terjebak dalam tragedi yang melibatkan mobil rantis Brimob. Kehilangannya menyisakan luka yang tidak terobati, meninggalkan kita dalam kesedihan mendalam dan rasa kehilangan yang tak terhingga. Semoga almarhum diberikan tempat terbaik di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan, ketabahan, serta penghiburan di tengah rasa pilu yang menyelimuti hati ini. Semoga jiwa Affan tenang dalam pelukan kasih Allah, dan kenangannya selalu menjadi inspirasi dalam setiap langkah kita