Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli 1, 2019

Catatan pengingat diri

Apa kabar, Al-Qur'anku?? Dan kita selalu menjadi pandai mengatakan cinta saat dunia menjadi mudah dalam genggaman kita. Adalah cinta kita terhadap Al-Qur-an yang sering digaungkan ditelinga-telinga kita. Bahwasannya jika hati kita bersih, maka kita akan mudah menjatuhkan hati kepada surat cinta dariNya. Namun pada kenyataannya itu semua adalah lip service semata agar terlihat sholih dipermukaan saja. Apa kabar, Al-Qur'anku? Aku merasa menjadi orang yang selalu bersemangat menggaungkan kecintaan terhadapmu (Al-Qur'an) namun nyata interaksi bersamamu nol besar. Aku yang selalu mengaku mencintaimu rupanya adalah orang yang pertama abai terhadapmu. Apa kabar, Al-Qur'anku? Saat rindu aku hanya bisa menatapmu lekat-lekat, jauh didalam lubuk hatiku, aku ingin mendekap dan membacamu dengan seluruh rasa. Namun kesibukkan melalaikan semuanya. Apa kabar, Al-Qur'anku? Aku yang selalu berjanji akan menjadi baik selepas Ramadhan dan akan menjadikanmu teman dalam seti

Cinta

هُوَ عَلِيٌّ حِيْنَ يَنَامُ بَدَلاً مِنَ الرَّسُوْلِ ﷺ فِي فِرَاشِهِ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّ الْقَوْمَ اجْتَمَعُوْا لِقَتْلِ الرَّسُوْلِ ﷺ وَأَنَّهُ قَدْ يَمُوْتُ عَلَى نَفْسِ الْفِرَاشِ !! Cinta Adalah ‘Ali ketika dia berbaring tidur menggantikan Rasulullah Saw di katil Nabi dalam peristiwa Hijrah, padahal dia tahu bahwa sekelompok orang telah berkumpul untuk membunuh Rasulullah Saw, dia juga tahu bahwa dia mungkin saja terbunuh diatas katil yang sama!! اَلْحُبُّ .. ﻫُﻮَ ﺑِﻼَﻝٌ ﺣِﻴْﻦَ يَعْتَزِلُ ﺍلْأَﺫَﺍنَ ﺑَﻌْﺪَ ﺭَﺣِﻴْﻞِ ﺍﻟﺮَّﺳُﻮْﻝِ ﷺ ، ﻓَﻠَﻤَّﺎ ﺃَﺫَﻥَ ﺑِطَلَبٍ مِنْ ﻋُﻤَﺮَ عِنْدَ فَتْحِ بَيْتِ الْمَقْدِسِ ﻟَﻢْ ﻳُﺮَ ﻳَﻮْﻣًﺎ ﻛَﺎﻥَ ﺃَﻛْﺜَﺮَ ﺑُﻜَﺎﺀً ﻣِﻨْﻪُ عِنْدَمَا قَالَ أَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّداً رَسُوْلُ اللهِ. Cinta.. Adalah Bilal, ketika dia tidak lagi mengumandangkan azan setelah Rasulullah Saw wafat, lalu ketika Bilal mengumandangkan azan lagi atas permintaan ‘Umar saat penaklukan Baitul Maqdis. tidak pernah tangisan begitu membahana terlihat sebelumnya, saat Bilal meng

Tetap tersenyum sobat

Tetap tersenyum sobat, walau hidup itu berat untukmu. Nikmatilah hidup ini kawan Karena kuyakin kau kuat memikulnya. Proses dalam hidup ini pasti sakit kawan, Seperti kita lahir di dunia ini. Apa jadinya jika ibu kita jika tak mampu melewatinya. Kita tak kan ada bukan? Bagaimana mungkin kau bisa merasakan manis jika tidak pernah merasakan pahit. Janganlah resah bila hidupmu dalam kepahitan, berusahalah, sebab nanti kau akan merasakan manisnya hidup. Kita boleh dibilang sampah, miskin serta kotor, dibilang tolol dan bodoh sekalipun, tetaplah  tersenyum. Sebab itu proses kita kawan untuk menjadi manusia. Tapi satu hal yang perlu diingat kawan Janganlah kita malas, sebab itu kebodohan yang sesungguhnya. Bukan aku mengguruimu kawan…bukan Sebab aku dan kau berteman untuk belajar. Belajar bersama melewati proses karena kita tahu dikehidupan nyata kita , proses itu lebih berat. Bersyukurlah atas hidup ini kawan, apapun itu… Terkadang kita hanya bersyukur atas nikmat Nya Kita lupa bersyukur