Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April 22, 2021

HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN AGAR IBADAH RAMADHAN KITA SEMPURNA

Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat mulia, karena pada bulan ini kaum muslimin diwajibkan untuk berpuasa serta pada bulan ini juga diturunkannya Al-Quran. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Baqarah 185, yang berbunyi :  شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ Artinya : “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu Dari Abu Hurairah  radhiyallahu ‘anhu ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Siapakah di antara kalian yang pagi ini sedang berpuasa?". Abu Bakar menjawab : "Aku." Beliau bertanya lagi:

CARA MENJAGA KEISTIQAMAHAN DALAM BERIBADAH

Banyak sebagian dari kaum muslimin pada fase kedua Ramadhan, yakni hari ke 11-20 menyebabkan melemahnya semangat beribadah pada bulan Ramadhan. Sehingga banyak ulama mengatakan bahwasanya ujian seorang muslim di bulan Ramadhan itu terjadi pada fase kedua, karena kita sering lalai hingga menyebabkan melemahnya semangat dalam beribadah. Berbeda pada fase pertama yakni 1-10 Ramadhan kita masih semangat, apalagi pada fase terakhir yakni hari ke 21-30 kita semakin semangat dalam beribadah karena mengetahui adanya malam kemuliaan lailatul qadr. Hal tersebut seharusnya tidak boleh terjadi. Kita harus tetap menjaga semangat beribadah pada bulan Ramadhan tersebut satu bulan penuh agar kita mudah meraih keutamaan yang diganjar Allah SWT pada bulan yang penuh berkah ini. Diantara hal yang bisa kita lakukan agar kita tetap istiqamah beribadah pada bulan Ramadhan satu bulan penuh, yakni : 1. MENJAGA KEIKHLASAN  Hal pertama yang kita lakulan agar kita mampu istiqamah dalam beribadah adalah ikhlas ka

SEBUTIR KURMA PENGHALANG DOA

Usai menunaikan ibadah haji, Ibrahim bin Adham seorang ulama tabi'in berniat ziarah ke mesjidil Aqsa. Untuk bekal di perjalanan, ia membeli satu kilogram kurma dari pedagang tua di dekat mesjidil Haram. Setelah kurma ditimbang dan dibungkus, Ibrahim melihat sebutir kurma tergeletak didekat timbangan. Menyangka kurma itu bagian dari yang ia beli, Ibrahim memungut dan memakannya. Setelah itu ia langsung berangkat menuju Al Aqsa. Empat bulan kemudian, Ibrahim tiba di Al Aqsa. Seperti biasa, ia suka memilih sebuah tempat beribadah pada sebuah ruangan dibawah kubah Sakhra. Ia shalat dan berdoa khusuk sekali sampai tertidur. Dalam tidurnya ia bermimpi tentang  percakapan dua malaikat mengenai dirinya. “Itu Ibrahim bin Adham, ahli ibadah yang zuhud dan wara" yang doanya selalu dikabulkan Allah SWT,” kata malaikat yang satu. “Tetapi sekarang tidak lagi. doanya ditolak karena empat bulan yang lalu ia memakan sebutir kurma yang jatuh dari meja seorang pedagang tua di dekat Mesjidil Hara