Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni 2, 2023

SETIAP DETIK YANG BERLALU AKAN DITANYA

Betapa nikmatnya menyeruput secangkir teh hangat di pagi hari yang sejuk. Betapa lezatnya menikmati suguhan es teler di tengah panasnya terik mentari yang menyegat. Betapa indahnya duduk di sebuah taman yang indah bersama orang-orang yang dicintai. Namun semua kenikmatan itu akan terputus… Akan sirna dan lenyap… Berganti dengan azab Allah dan siksanya bila ternyata kita terlena selama berada di dunia. Tersilaukan dengan kenikmatan sementara sehingga lupa… Bahwa setiap detik yang berlalu akan ditanya. Mereka yang tidak lulus dalam menjawab soal-soal tersebut… Maka tiada lagi senyum yang menghias di bibir… Tiada lagi secangkir teh hangat… Atau semangkuk es teler… Yang ada hanyalah siksaan dan siksaan… Tiada pernah berhenti sejenakpun… Pernahkah kau melihat ikan goreng yang telah mengelupas kulitnya ? Bagaimana kiranya bila wajahmu yang digoreng ?? Tengoklah rintihan penghuni neraka… وَنَادَى أَصْحَابُ النَّارِ أَصْحَابَ الْجَنَّةِ أَنْ أَفِيضُوا عَلَيْنَا مِنَ الْمَاءِ أَوْ مِمَّا رَزَقَ

JANGAN MUDAH BERHUTANG

Sebagian kita ada yang senang dengan perilaku hutang, walaupun terkadang dia mampu. Adapula yang memang menjadikan hutang itu sebagai gaya hidupnya. Padahal yang demikian itu tidak baik, karena hutang termasuk pwrilaku buruk, yang akan membuat orang berakhlak tidak baik. Maksudnya dapat menimbulkan perilaku yang buruk bagi orang yang suka (hobi) berhutang, seperti suka berdusta dan ingkar janji. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Sesungguhnya seseorang apabila berhutang, maka dia sering berkata lantas berdusta, dan berjanji lantas mengingkari.” (HR. Al-Bukhari) . Lebih dari itu, hutang akan menyebabkan kesedihan di malam hari, dan kehinaan di siang hari. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menolak untuk menshalatkan jenazah seseorang yang diketahui masih meninggalkan hutang dan tidak meninggalkan harta untuk membayarnya. Dan dosa orang yang memiliki hutang tidak terhapuskan walaupun dia mati syahid, dijelaskan dari Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash radhiallah