Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November 23, 2018

TUJUH {7} BAIT CINTA DALAM NADZOM ALFIYAH IBNU MALIK

Berikut ini adalah beberapa bait di nadhom #Alfiyah ibnu malik yang secara tidak langsung memberi pencerahan tentang cinta. . 1.KALAU BiSA NYAMAN DENGAN YANG DEKAT, MENGAPA HARUS CARI YANG JAUH...!? وفي اختيار لايجيئ المنفصل # إذا تأتى أن يجيئ المتصل # Dalam kondisi tidak terpaksa, tidak perlu mendatangkan dhomir munfasil # Selama masih bisa memakai dhomir muttasil (bait ke- 63). . Pengaplikasian bait ini semisal pada contoh ketika membuat maf’ul bih dari dhomir, maka pergunakanlah dhomir muttasil ( tersambung dengan fi’il ) Contoh: ضربتُك, bukan ضربت إيك "Dalam konteks cinta dan mencari pasangan, banyak yang menyarankan bahwa harus mencari dari kalangan yang masih dalam satu lingkungan, semisal satu desa, satu kampus/pondok pesantren, atau bahkan satu kelas. Alasannya sederhana, karena pasangan yang masih dalam satu lingkungan/almamater,pemikiran dan ideologinya mungkin selaras. Hal itu, sedikitnya akan berpengaruh pada kelanggengan hubungan tersebut. Namun, hal itu ha

Laksana Menggegam Bara Api

ONE DAY ONE HADIST Sabtu, 24 November 2018 / 16 Robii'ul Awwal 1440 عن أنس بن مالك رضي الله عنه، رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: يَأْتِى عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ الصَّابِرُ فِيهِمْ عَلَى دِينِهِ كَالْقَابِضِ عَلَى الْجَمْرِ “Akan datang kepada manusia suatu zaman, orang yang berpegang teguh pada agamanya seperti orang yang menggenggam bara api.” (HR. Tirmidzi no. 2260. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan). Pelajaran yang terdapat dalam hadits: 1- Berpegang teguh dengan ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam saat ini memang amat berat, bagai mereka yang memegang bara api. 2- Orang yang berpegang teguh dengan agama hingga meninggalkan dunianya, ujian dan kesabarannya begitu berat. Ibaratnya seperti seseorang yang memegang bara (nyala) api. 3- Maknanya adalah sebagaimana seseorang tidak mampu menggenggam bara api karena tangannya bisa terbakar sama halnya dengan orang yang ingin berpegang teguh dengan ajaran Islam saat ini, ia sampai tak kuat ketika ingin

BERZIKIR

MAWAR INDAH TETAPI BERZIKIR LEBIH INDAH جميل أن تزرع وردة في كل بستان ،،، ولكن ،،، الأجمل أن تزرع ذكر الله على كل لسان.... سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم " Sungguh indah ketika ketika engkau menanam mawar di setiap kebun tetapi lebih indah lagi engkau tanam zikrullah di atas setiap lisan ,subhanallah wa bihamdih subhanallah al azhim ( Syaikh Mutawalli Asya'rawi ) Lisan dan hati yang tidak pernah berzikir bagaikan kebun tanpa mawar sehingga ia terlihat sepi bahkan bisa mati . Karenanya perumpamaan mereka yang berzikir dan tidak berzikir seperti antara yang hidup dan mati . Zikr yang baik adalah zikr yang di contohkan oleh Rasulullah saw , dimana Imam Syahid Hasan Al Banna mengumpulkannya dan dinamakan al matsurat ,zikir sangat baik jika di rutinkan di baca pada pagi dan petang . Jangan remehkan zikir walau ia terlihat sederhana ,karena disanalah terdapat kekuatan hati . Zikr itu dari kata zakara yazkuru yang artinya mengingat ,maka buah zikir adalah mengingat Alla

TEKNIK MURAJAAH HAFALAN AL-QUR'AN MUDAH

Bagi para penghafal Al Quran yang pemula, menambah hafalan mempunyai kesulitan tersendiri. Tetapi seiring dengan waktu kesulitan ini akan terlampaui. Ketika itu kesulitan lain timbul yaitu mengulang hafalan (murajaah). Pada saat hafalan makin bertambah banyak, murajaah juga semakin berat. Untuk surat-surat yang agak panjang (50 ayat) dan yang panjang (diatas 100 ayat), biasanya kita sangat hafal separuh awal dari surat tersebut. Untuk separuh terakhir sulit bagi kita untuk mengingatnya. Ini akan ditandai dengan “macet” ketika saat memurajaah. Mengapa hal ini terjadi? Hal ini disebabkan kita selalu menghafal/murajaah dari awal surat (ayat 1). Ketika selesai menghafalkan sebuah surat, ayat-ayat awal itulah yang lebih sering dilafadzkan dibandingkan dengan ayat-ayat yang akhir. Sehingga otak kita lebih hafal ayat-ayat awal. Itulah sebabnya kita sangat hafal ayat-ayat awal surat dan sering lupa pada ayat-ayat akhir surat. Kesulitan kedua adalah ketika kita „macet“ sulit bagi kita untuk m