Tampilkan postingan dengan label Contoh Latar Belakang Masalah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Contoh Latar Belakang Masalah. Tampilkan semua postingan

Senin, 30 Maret 2020

Contoh Latar Belakang Masalah


PENDAHULUAN 

A.      Latar Belakang Masalah
Saat ini dakwah menghadapi problema-problema baru dengan setting masyarakat yang beragam corak dan keadaanya sehingga banyak tantangan yang harus dijawab. Semakin ke depan dakwah akan semakin berat dan komplek karena kemajuan IPTEK (Ilmu Pengatahuan dan Teknologi) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perubahan cara berpikir, sikap maupun tingkah laku manusia. Globalisasi yang saat ini sedang melanda dunia selain membawa manfaat bagi kehidupan manusia, juga mendatangkan mudarat. Penetrasi budaya Barat, bagaimanapun juga, menimbulkan cultural shock atau kekagetan budaya.
Dakwah adalah suatu kegiatan dari seseorang, kelompok, segologan umat islam sebagai aktualisasi imaniah yang manefestasikan dalam bentuk seruan, ajakan, panggilan, undangan doa yang disampaiakan dengan iklas dengan menggunakan metode, sistem dan teknik tertentu agar mampu menyentuh kalbu dan fitnah seseorang, kelompok, masa dan masyarakat manusia supaya dapat mempengaruhi tingkah lakunya untuk mencapai tujuan tertentu.[1]  Dakwah terbagi tiga yakni dakwah bil lisan, dakwah bil hal, dan bil qalam (dakwah tulisan ) adalah dakwah yang dilakukan dengan perantaraan tulisan.
Dakwah tulisan merupakan bentuk karya sastra Modern seperti novel, artikel, buletin, cerpen dan lain sebagainya banyak diminati oleh seluruh kalangan baik yang muda maupun yang tua. Hal ini banyak dimanfaatkan oleh para juru dakwah untuk menggunakan kemampuan imajinatifnya dalam rangka siar islam. Banyak sekali karya tulis yang sarat pesan dakwahnya diterbitkan di majalah-majalah atau buletin, seperti Annida, Ar-Risalah, Hidayah, Al-Fata dan banyak juga dalam bentuk cerita panjang seperti novel.
 Wikipedia Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif, biasanya dalam bentuk cerita. Novel lebih panjang (setidaknya 40.000 kata) dan lebih kompleks dari cerpen, dan tidak dibatasi keterbatasan struktural dan metrikal sandiwara atau sajak. Umumnya sebuah novel bercerita tentang tokoh-tokoh dan kelakuan mereka dalam kehidupan sehari-hari, dengan menitik beratkan pada sisi-sisi yang aneh dari naratif tersebut. Novel bisa digunakan sebagai salah satu media dalam menyampaikan dakwah, seperti halnya dengan novel yang berjudul Sang Pencerah Karya Akmal Nasery Basral.


[1] Jamaluddin Kafie,  Psikologi Dakwah, (Surabaya: Depag, 1993), h. 29.