Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei 4, 2020

Perselisihan Orangtua

Orangtua yang kerap berselisih, bahkan yang berujung pada perceraian, tidak pelak lagi sangat mengganggu perkembangan psikologis dalam hal ini akhlak anak untuk memahami perilaku orangtuanya.  Reaksi utama dari anak ketika melihat ayah atau ibunya bertengkar adalah menangis dan umumnya mendekat dan membela sang ibu. Akan tetapi, ada juga yang berlari meninggalkan keduanya. Dalam memori mereka segera terekam berbagai hal: kesedihan yang mendalam, kebencian kepada orangtua, atau ketakutan yang sangat. Instalasi akhlak mulia akan ter-cancel ketika terjadi perselisihan orangtua.  Oleh karena itu, orangtua sudah semestinya menghindarkan perselisihan, apalagi yang langsung terjadi di depan anak atau memang memperselisihkan sesuatu yang tidak perlu. Hal yang menyebabkan Islam mementingkan praktik dan adab memilih suami atau istri adalah karena untuk menghindarkan timbulnya perselisihan sengit kelak di dalam perkawinan.  Perselisihan sengit, apalagi yang berujung pada perceraian, j

Membenci Anak, Menumbuhkan Penyakit Hati

Orangtua mana yang tega membenci anaknya? Pada kenyataannya, ada saja orangtua yang seperti ini. Ada orangtua yang begitu menginginkan anak lelaki, tetapi begitu yang lahir adalah anak perempuan, tumbuh rasa kecewa yang berbuah kebencian.  Ada seorang bapak yang membenci anaknya karena ketika sang anak dilahirkan, ibunya wafat. Ada orangtua yang kurang menyukai anaknya karena terlahir cacat dan cenderung menyusahkan.  Na'udzubillah min dzalik! Anak-anak yang dibesarkan dengan kebencian ini adalah cikal bakal generasi yang berpenyakit hati. Sebagian besar dari mereka menyesal dilahirkan karena sebagian besar dari orangtua menyesalkan kelahiran mereka.  Tentu hal ini merupakan keprihatinan kita bersama Lebih celaka lagi jika kebencian orangtua ini terucap dalam doa keburukan untuk anaknya. Sangat mungkin doa tersebut terkabul dan anak benar-benar mendapatkan keburukan atau kecelakaan.  Sangat populer dalam budaya kita cerita anak durhaka si Malin Kundang. Doa (kutukan) ib