Tampilkan postingan dengan label Diantara godaan dari nafsu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Diantara godaan dari nafsu. Tampilkan semua postingan

Minggu, 26 Januari 2020

Diantara godaan dari nafsu


Pengajian KH. Ahmad Zuhdiannoor (guru Zuhdi), kitab syarah Hikam, Mesjid Harun Aliyah, 26 Jumadil Awal 1441
_____________________________ 
Bahwasanya nafsu yg nakal, yaitu menghendaki setiap yg di ingininya terwujud.
Diantara godaan dari nafsu yaitu membuat kita terbiasa dengan kesenangan, jatuh cinta dengan kesenangan, dan kenyamanan dunia.
Bahkan jahatnya nafsu, disaat beribadah pun yg di ingininya ialah keduniaan, dia ingin beribadah asal mendapat keduniaan.

Kadang nafsu yg nakal itu menguasai diri kita, menyuruh kita agar berhenti beribadat jika tak terqabul apa yg di ingini. bahkan sampai seorang hamba ini berucap bahwa Allah tak adil, Allah tak sayang, dan sebagainya.

Bermula sebab tak bahagianya hati, kecewanya hati, biasanya karena tak terimanya dengan datangnya bala musibah yg diberi oleh Allah.

Karena itu, jangan kita bingung dan memustahilkan terjadinya bala musibah, karena selama kita dunia pasti kan mendapat bala musibah. Namun sedarilah bahwa semua itu ialah kasih sayang Allah kepada kita.

Karena segala permasalahan di dunia itu nampak dan hadir dalam hidup kita, itulah haq dan kewajaran dalam dunia.

Harusnya kita harus memperkuat hubungan kepada Allah, dengan jalan tak membawa kepentingan pribadi.
Awal perjalanan kita, ialah berusaha mengalahkan kepentingan pribadi, demi mengutamakan kesenangan dan ridha Allah ta'ala.
Inilah nanti yg kan menimbulkan akhlak senantiasa memikirkan kebahagiaan dan kesenangan orang lain, orang inilah yg kan mampu mengalah demi kepentingan serta kesenangan orang lain.

Diantara sifat nafsu yaitu selalu memaksakan kehendak pribadi harus terqabul, dan tak terima jika yg di ingini tak terwujud.
Hasilnya, jika diri ini senantiasa memaksakan kehendak, itulah tanda kita masih dibudaki nafsu.

Kita disuruh belajar, agar benar kita menjadi hamba, agar sadar bahwa diri ini tak punya apa-apa.

Misal: kita ingin kaya, namun Allah memberikan kemiskinan. Maka haruslah kita mengerti dan memahami pemberian Allah, yaitu dengan jalan meyakini bahwa setiap pemberian Allah ini pasti, pasti dan pasti mengandung hikmat kebaikan.

Agar kuat menggiring setiap pemberian Allah, yaitu dengan jalan meyakini dan menyadari bahwa pasti setiap pemberian Allah ini mengandung hikmat kebaikan.

Begitu pula seorang hamba kepada Tuhannya, yaitu tak lagi mengutamakan kepentingan diri, namun senantiasa memikirkan dan mengutamakan kesenangan/ridha Allah ta'ala.

Dibuktikan dengan senantiasa menerimanya hamba ini atas setiap pemberian dan perbuatan Allah kepadanya, diberi sakit, diberi miskin, diberi bala sekalipun, dia mampu menjawab semua itu dengan pandangan husnudzan.

Coba liat org beurut, pdhal sakit klo beurut tuh, tpi knpa jdi mhakuni, krena kita tahu bhwa kna mun bis beurut neh ampih sakit di awak kita, krena kita tahu bhwa beurut ini walau awalnya sakit, tapi akan mengurangi atau mnyembuhkan sakit di awak kita. Bahkan bis diurut tukang urut, kita bari pulang inya duit, padahal bis menyakiti kita neh (dzahirnya), kita baterima kasih karena kita tau tujuan tukang urut tuh ialah baik untuk kita, untuk menyembuhkan kita. 
Sama lwn kita neh disaat dapat bala (miskin, sakit, dihina, dsb), itu umpama Allah meurutkan sakit di awak kita, tujuan diurut ialah supaya ampih sakit, kita neh banyak tasilahu dosa, Allah uruti akan, maulah kada menerima. Baterima kasih kita seharusnya, karena itu tuntut ilmu supaya bisa merasakan ini nah.
kakanakan tuh inya kd hendak diurut, bahkan meliat rumah tukang urut ja tekutan, karena kakanakan tuh kada paham, kada mengerti. 

Amalan orang yg ingin kedekatannya kuat kepada Allah, ialah apapun yg diberi Allah walau bala sekalipun, sedari lah bahwa diri penuh dosa kesalahan, sehingga tak sempat bertanya kenapa, ada apa, mengapa.

Semua bala dan musibah di dunia ini ialah kebijakan/dispensasi dari Allah ta'ala. Mengandung kebijakan dan kebaikan dari Allah.
Bala musibah dalam hidup kita, sebenarnya itu ialah kebijakan dan kasih sayang dari Allah kepada kita.
Dihukum di dunia, namun terlepas dari hukuman di akhirat. Haruslah kita menyadari ini, merenungi ini, dan memikirkan ini.

Marilah kita mengakui dosa dan kesalahan, sangat banyak dosa kita, namun kasih sayang Allah sungguh luar biasa.
kita pantas mendapat hukuman, bukan kesenangan. Kita pantas mendapat siksaan, bukan kebahagiaan. Namun Allah selalu memberi kesenangan dan kebahagiaan, walau diri penuh dosa kekurangan.

Takkan mampu untuk meminta ampun, jika hati masih senantiasa menyalahkan dan menganggap orang lain salah.
Jangan kau hina orang yg dapat musibah, dia sedang dihukum.
Ingatlah bahwa dirimu pun punya salah, dirimu punya dosa, maka pikirkanlah keadaan dirimu.
Bahkan sholehin berkata: ketika satu kampung dapat bala, maka mereka meminta ampun kepada Allah dan yakin bahwa bala tersebut ialah karena dosa dosa mereka, bukan dosa orang lain.

Semisal menimpa kepada kita suatu yg tak diingini, yakinlah bahwa hal ini ialah karena kita yg punya dosa, karena kesalahan kita. Sehingga hukuman ini ialah dianggap sebagai tanda kasih sayang, lebih baik dihukum di dunia dibanding dihukum di akhirat. 
Lalu orang ini kan senantiasa meminta ampun kepada Allah, maka Allah cinta dengan orang ini.

Karena itu, orang yg benar menuju ridha Allah, dalam hidupnya tak terasa masalah.
Karena ciri orang yg mendapat ridha Allah, ialah orang yg senantiasa ridha dengan pemberian Allah.

Arti syukur ialah senantiasa melihat ni'mat, caranya ialah senantiasa melihat orang yg dibawah kita.
Sebesar masalah yg kita hadapi, masih ada yg punya masalah lebih besar dari kita.

Yg muha kd bungas, datangi kebun binatang, lihati binatang, untung kd dijadikan binatang, lalu mampu bersyukur.
saat mlihat kita ini bungas, berarti pengrasa kita dah sehat, saat melihat diri untung itulah tanda pengrasa kita sehat, lalu jujur beucap untung aku dibanding mereka.
Yg setiap saat ditimpa sakit, datangi RS, ada yg seawakan belilit perban, ada yg bis tabrakan, kita liati hanya sedikit bagian tubuh mereka yg sehat, jujur kita berkata, alhamdulillah ya Allah., masih banyak anggota badan ulun yg sehat, dibanding mereka.
Lalu mau bersyukur, itulah orang sugih, jadi salah besar jika meanggap yg bnyak duit tuh sugih, 
Berkat memandang ni'mat, disanalah sebenarnya terletak kebahagiaan.

Dunia ini bagaikan wc di istana yg luas, tentulah kita tak ingin berlama-lama didalamnya. 
Akhirat itu bagaikan istana yg luas, tentulah kita lebih memilih kesenangan disana di banding hanya didalam wc (dunia).
orang yg pintar, maka ingin berlekas lekas di dalam wc (dunia) ini dengan tujuan ingin meni'mati kesenangan di luar wc (akhirat).

Allah melarang Nabi Adam memakan buah khuldi, hikmahnya ialah karena jika memakan buah itu kan menjadi sebab sakit perut.
Lalu Nabi Adam memakannya, dan sakit perut.
Maka Nabi Adam bertanya kepada malaikat, malaikat berkata bahwa disini tidak ada tempat untuk mengeluarkan isi perut mu.
Maka ada satu tempat untuk mengeluarkan kotoran, yaitu dunia.
Oleh karena itu, janganlah ingin berlama lama di dalam wc ini.
Pastilah kita ingin meni'mati ruang tamu, ruang keluarga dan sebagainya.

Catatan:
- datangnya bala itu ialah ada 2 pertanda:
1. Diampuni dosa
2. Diangkat derajat

- barangsiapa membaca: (radhitu billahi rabba wa bil islaamidina wa bimuhammadin nabiyyan wa rasuula) 3x sesudah subuh/sore, maka Allah kan ridha kepadanya.
______________________________

۞اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد۞
Mudahan berkah dunia akhirat, minta rela ulun kalau ada salah khilaf
Catatan pribadi RF