Langsung ke konten utama

SEBELUM ANDA TIDUR

Islam sebagai agama yang sempurna telah mengajarkan beberapa adab mulia yang sepantasnya dilakukan oleh seorang muslim ketika hendak tidur.

Di antara Adab-Adab Tersebut Adalah :

*1⃣ Mematikan Lampu.*

🔖 Hanya berlaku bagi lampu yang dinyalakan dengan api.

📚 Di dalam Shahih Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim diceritakan, “Bahwasanya di Kota Madinah ada sebuah rumah yang terbakar di malam hari. Ketika disampaikan kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam tentang peristiwa tersebut, maka beliau bersabda, “Sesungguhnya api ini adalah musuh bagi kalian. Apabila kalian hendak tidur maka padamkanlah.”

*2⃣ Menutup Pintu.*

💠 Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam Bersabda, “dan tutuplah pintu-pintu, karena Syaithan tidak dapat membuka pintu yang tertutup.” *(Hadits Jabir bin Abdillah diriwayatkan Imam Muslim)*

*3⃣ Berwudhu’.*

🔖 Terlebih Ketika dalam Keadaan Junub.

💠 Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam Bersabda, “Apabila kamu akan mendatangi tempat tidurmu, maka berwudhu’lah seperti wudhu’ mu ketika
hendak shalat…” *(HR. Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim)*

*4⃣ Mengebuti Tempat Tidur dengan Membaca Basmalah*

🔖 Ini adalah *SUNNAH* yang sering *DITINGGALKAN.*

💠 Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Apabila salah seorang kalian hendak berbaring di tempat tidurnya, maka kebutilah tempat tidurnya dengan ujung sarungnya. Karena sesungguhnya dia tidak mengetahui apa yang akan menimpanya kemudian.” *(HR. Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim).* Dalam riwayat Imam Muslim disebutkan, “Hendaknya ia mengucapkan bismillah…”

*5⃣ Berbaring dengan Tubuh Bagian Kanan.*

💠 Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila engkau hendak mendatangi tempat tidurmu, maka berwudhu’lah seperti wudhu’ mu ketika akan shalat, kemudian berbaringlah pada sisi kananmu.” *(HR. Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim)*

*6⃣ Meletakkan Tangan Kanan di Bawah Pipi.*

🔹 Shahabat Hudzaifah Radhiallahu ‘anhu menuturkan, “Dahulu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila telah berbaring di malam hari, maka beliau meletakkan tangannya di bawah pipinya…” *(HR. Imam Al-Bukhari)*

*7⃣ Membaca Dzikir dan Do’a Tidur.*

🔖 Ada beberapa do’a yang bisa dibaca ketika hendak tidur, di antaranya ialah:

📌 Surat Al-Ikhlas, Surat Al-Falaq, Surat An-Naas.
Mengumpulkan kedua tangan, meniup keduanya kemudian membaca tiga surat tersebut. Lalu mengusapkan kedua tangannya ke bagian tubuh yang bisa terjangkau, dimulai dari kepala, wajah, dan tubuhnya bagian depan.”

📌 Membaca Dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah, yaitu ayat 285 dan 286.
Anda akan dijaga dari kejahatan Syaithan dan lainnya.

📌 Membaca ayat kursi. Anda akan dijaga dari gangguan Syaithan hingga pagi hari.

🔖 Jangan lupa membaca do'a, *"BISMIKA ALLAHUMMA AMUUTU WA AHYA"*

🔖 Dan ketika bangun membaca do'a, *"ALHAMDULILLAHIL LADZI AHYANA BA'DA MA AMATANA WA ILAIHIN NUSYUR..*

💧 ...Jadikan tidurmu bernilai ibadah... dan Selamat bermimpi indah...

📖 Sumber: Hadits-Hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam

•═══════◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎═══════•

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia