Langsung ke konten utama

Postingan

Dianjurkan untuk Puasa Syawal

*Dianjurkan untuk Puasa Enam Hari di Bulan Syawal* Puasa ini mempunyai keutamaan yang sangat istimewa. Hal ini dapat dilihat dari sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dari sahabat Abu Ayyub Al Anshoriy, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ “Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim) Pada hadits ini terdapat dalil tegas tentang dianjurkannya puasa enam hari di bulan Syawal dan pendapat inilah yang dipilih oleh madzhab Syafi’i, Ahmad dan Abu Daud serta yang sependapat dengan mereka. Sedangkan Imam Malik dan Abu Hanifah menyatakan makruh. Namun pendapat mereka ini lemah karena bertentangan dengan hadits yang tegas ini. (Lihat Syarh An Nawawi ‘ala Muslim, 8/56) *Puasa Syawal, Puasa Seperti Setahun Penuh* Dari Tsauban, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: مَنْ صَامَ سِتَّةَ

Senyum

Senyumnya Membawa Berkah Bismillahirrahmanirrahim... Pernahkah Anda melihat seorang tersenyum dengan tulus,sebab; - Anda memberikan hutangan kepadanya saat istri hendak ditangkap polisi jika tidak membayar hutangan padahal ia punya anak banyak. - Atau A nda memudahkan pembayaran hutangnya kepad a Anda - Atau bahkan melunasikan hutangnya - Atau bahkan membebaskan hutangnya - Anda meringankan beban hidupnya - Anda memberikan makan kepadanya dalam ia belum makan berhari-hari - Anda membiayainya berumrah atau berhaji saat ia ingin sekali menginjakkan kaki ke tanah suci Pernahkah Anda memperhatikan senyuman orang-orang tersebut... Senyuman yang begitu tulus... Senyuman yang begitu sumringah... Senyuman yang begitu penuh dengan doa kebaikan untuk yang membantunya... Senyuman itulah yang membawa berkah bagi yang menolongnya... Sobat muslimku... Anda mungkin Ahli Ibadah tetapi penolong sesama lebih utama dari ibadah sendirian

Apakah Ramadhanku Diterima

Tanda dari orang yang lulus Ramadhan adalah selalu semangat dan ikhlas dalam beribadah, seperti yang ia lakukan selama di bulan Ramadhan. Tanda dari orang yang lulus Ramadhan adalah selalu sabar menahan diri dari dosa dan maksiat, seperti ia sabar menahannya di bulan Ramadhan. Tanda dari orang yang lulus Ramadhan adalah selalu bersedih tatkala terluput atau terlalaikan dari suatu amal shalih, baik yang wajib atau pun sunnah. Tanda dari orang yang lulus Ramadhan adalah selalu berusaha menjadi orang yang paling utama, bersih hatinya, mulia akhlaknya dan benar ucapannya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya : "Siapa orang yang paling utama ?" Beliau menjawab : "Setiap orang yang bersih hatinya dan benar ucapannya". Para sahabat berkata : "Orang yang benar ucapannya telah kami pahami maksudnya, lalu apakah yang dimaksud dengan orang yang bersih hatinya ?" Beliau menjawab : "Dia adalah orang yang bertakwa (takut) kepada Allah, yang suci ha

Membersihkan Hati dari Noda-noda Dosa

ONE DAY ONE HADIST Selasa, 4 Juni 2019 / 30 Romadhon 1440 عن أبي هريرة رضي الله عنه قال، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إِنَّ الْمُؤْمِنَ إِذَا أَذْنَبَ ذَنْبًا كَانَتْ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ فِى قَلْبِهِ فَإِنْ تَابَ وَنَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ صُقِلَ مِنْهَا قَلْبُهُ فَإِنْ عَادَ رَانَتْ حَتَّى يُغْلَقَ بِهَا قَلْبُهُ فَذَاكَ الَّذِى ذَكَرَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فِى كِتَابِهِ (كَلاَّ بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ) “Sesungguhnya apabila seorang mukmin melakukan sebuah dosa, maka akan ada noktah hitam dalam hatinya. Jika ia bertaubat, meninggalkan dosa tersebut, dan beristighfar memohon ampun kepada Allah, maka hatinya akan menjadi bersih dan cemerlang. Tetapi jika ia kembali melakukan dosa sebelum bertaubat, maka bertambah noktah hitam tersebut sampai menutupi hatinya, maka itulah Roin yang disebutkan dalam firman Allah,”Sekali-kali tidak, bahkan apa yang mereka kerjakan itu telah menutupi hati mereka.” (QS. Al Muthoffifin : 14)(HR. Bukhori & Muslim) Pelajara

Keutamaan Puasa Syawal

*Risalah Ringan: Puasa Enam Hari Di Bulan Syawal* (Syarah Bulughul Maram, Hadits No. 681) Bag. II *📌Keutamaannya:*   Sesuai yang tertera dalam nash hadits bahwa berpuasa enam hari di bulan Syawal seakan berpuasa setahun penuh.   Bulan Ramadhan ada tiga puluh hari, puasa syawal enam hari, jadi total puasa adalah 36 hari. Dan masing-masing kebaikan senilai dengan sepuluh kebaikan sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih, jadi ada 360 kebaikan. Maka, seakan dia berpuasa setahun penuh.   Berkata Syaikh Abdul Muhsin Al ‘Abbad Al Badr Hafizhahullah Ta’ala: لأن رمضان بثلاثين يوماً، فيكون المجموع مع شوال ستة وثلاثين يوماً والحسنة بعشر أمثالها، فإذا صام رمضان وستاً من شوال، وصام ثلاثة أيام من كل شهر يكون بذلك كأنه صام الدهر مرتين Karena Ramadhan ada 30 hari, maka jika dikumpulkan bersama puasa Syawal menjadi 36 hari, dan satu kebaikan dilipatkan nilainya dengan sepuluh kebaikan semisalnya, jika dia puasa Ramadhan, puasa enam hari Syawal, dan puasa tiga hari setiap bulannya, maka seaka

Puasa Syawal

  Puasa Syawal merupakan salah satu puasa sunah yang masyhur. Berikut ini kami paparkan penjabarannya. Semoga bermanfaat! *📌Dalilnya:*   Dari Abu Ayyub Al Anshari Radhiallahu ‘Anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ   “Barang siapa yang berpuasa Ramadhan, kemudian menyusulnya dengan berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka seakan dia berpuasa setahun penuh.” Hadits ini SHAHIH dikeluarkan oleh: -  Imam Muslim dalam Shahihnya No. 1164 -  Imam At Tirmidzi dalam Sunannya No. 759 -  Imam Abu Daud dalam Sunannya No. 2433 -  Imam Ibnu Majah dalam Sunannya No. 1716 -  Imam An Nasa’i dalam As Sunan Al Kubra No. 2866 -  Imam Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra No. 8214, dan As Sunan As Shaghir No. 1119 -  Imam Ath Thabarani dalam Al Mu’jam Al Kabir No. 3908, 3909, 3914, 3915 -  Imam Abdu bin Humaid dalam Musnadnya No. 228 -  Imam Abu Ja’far Ath Thahawi dalam Musykilul

CARA MENCUCI KEMALUAN DENGAN BENAR...

Cara Cuci Kemaluan yang Betul, Kalau Tidak Mau Disiksa Malaikat Di Alam Kubur Nanti !! CARA MENCUCI KEMALUAN DENGAN BENAR... Seringkali kita merasa telah mencuci kemaluan kita dengan bersih dan benar. Bersih belum berarti benar. Hal ini penting agar amal ibadah kita diterima. Banyak orang merasa ibadah mereka bagus, tetapi sebenarnya masih tidak terlepas dari ancaman azab api neraka hanya karena tidak benar dalam mencuci kemaluannya. As Sayyidina Abu Bakar R.A. pernah hendak menyolatkan mayat seorang lelaki, tetapi tiba2 tersentak dengan suatu benda bergerak-gerak dari dalam kain kafan lelaki itu. Lalu disuruhnya seseorang untuk membukanya. Alangkah terkejutnya ada seekor ular sedang melilit kepala kemaluan mayat lelaki itu. Khalifah Abu Bakar mencabut pedang lalu menghampiri ular tadi untuk membunuhnya. Tetapi ular itu tiba2 berkata: ”Apakah salahku? Karena aku diutus oleh Allah untuk menjalankan tugas yang diperintahkan” Setelah diselidiki amalan lelaki itu semasa hayatnya, te