Langsung ke konten utama

Apakah Ramadhanku Diterima

Tanda dari orang yang lulus Ramadhan adalah selalu semangat dan ikhlas dalam beribadah, seperti yang ia lakukan selama di bulan Ramadhan.

Tanda dari orang yang lulus Ramadhan adalah selalu sabar menahan diri dari dosa dan maksiat, seperti ia sabar menahannya di bulan Ramadhan.

Tanda dari orang yang lulus Ramadhan adalah selalu bersedih tatkala terluput atau terlalaikan dari suatu amal shalih, baik yang wajib atau pun sunnah.

Tanda dari orang yang lulus Ramadhan adalah selalu berusaha menjadi orang yang paling utama, bersih hatinya, mulia akhlaknya dan benar ucapannya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya :
"Siapa orang yang paling utama ?" Beliau menjawab : "Setiap orang yang bersih hatinya dan benar ucapannya". Para sahabat berkata : "Orang yang benar ucapannya telah kami pahami maksudnya, lalu apakah yang dimaksud dengan orang yang bersih hatinya ?" Beliau menjawab : "Dia adalah orang yang bertakwa (takut) kepada Allah, yang suci hatinya, tidak ada dosa dan kezhaliman padanya, serta tidak ada pula rasa dendam dan hasad"
(HR. Ibnu Majah no. 4216, hadits dari Abdullah bin ‘Amr, lihat Shahiihut Targhiib wat Tarhiib no. 2889)

Tanda dari orang yang lulus Ramadhan adalah selalu istiqamah mengikuti syariat yang telah dicontohkan, diamalkan dan diajarkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabatnya.

Tanda dari orang yang lulus Ramadhan adalah selalu menjadikan perkara yang berkaitan dengan akhirat lebih diperdulikan daripada perkara dunia, dari sisi waktu, tenaga, fikiran, harta, dll.

Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalas dengan baik"
(QS. Al-Isra': 19)

Inilah tanda diterimanya amal...
"Sesungguhnya diantara tanda diterimanya kebaikan adalah kebaikan selanjutnya"

👤 Ustadz Najmi Umar Bakkar

Repost IG Salamdakwah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia