Langsung ke konten utama

Postingan

PERSIAPKAN MENGHADAPI KEMATIAN

 MEMELIHARA SHOLAT BERJAMAAH 5 WAKTU MEMPERBANYAK BERDOA  MEMPERBANYAK ZIKIR MEMBACA AL-QURAN SURAH AL-MULK TIAP MALAM SADAQAH ZARIAH, ILMU YANG BERMANFAAT, ANAK YANG SHOLEH  MEMBERI MAKAN KARENA ALLOH, MEMBERI MINUM ORANG LAIN  KAREN ALLOH, MEMBERI PAKAIN ORANG LAIN KAREN ALLOH MENUNTUT ILMU AGAMA, PEREMPUAN YANG BAKTI KEPADA SUAMINYA, ANAK YANG BAKTI KEDUA ORANG TUANYA. ORANG YANG CINTA KEPADA KELUARGA RASUL, MASJID LAKSANA RUMAHNYA MAKSUDNYA 5 KALI SEHARI KE MASJID, I'TIKAF

Hanya sementara

Alhamdulillah. Segala puji hanya milik Alloh Swt. Semoga Alloh Yang Maha Mengetahui segala kejadian, yang tersembunyi maupun yang terang, menggolongkan kita sebagai hamba-hamba-Nya yang husnul khotimah. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda nabi Muhammad Saw. Kalau kita memakai motor yang bagus, masih baru dan mulus, apalagi helm dan jaketnya juga bagus dan mahal, maka saat mengendarainya boleh jadi kita merasa semua yang ada di pinggir jalan melihat kagum ke arah tidak. Padahal mungkin mereka tidak begitu. Kalau kita tinggal di perumahan yang elit, gerbangnya dijaga satpam 24 jam, tamu yang masuk ke perumahan ini harus lapor dahulu, maka saat kita memasuki perumahan ini mungkin ada rasa hebat di hati kita saat kita tahu bahwa ada orang lain yang melihat kita. Padahal kendaraan kita nyicil. Rumah kita pun nyicil. Dan belum lunas. Sedangkan selama cicilan itu belum lunas, kendaraan atau rumah tersebut belumlah milik kita. Akan tetapi, rasa ujub, takabur, dan so

Guru Bakhiet

Kalau kita menghindari satu dosa itu sulit, lebih sulit lagi taubat dari dosa itu

Mencari Rezeki

Alhamdulillaah. Washshalaatu wassalaamu ‘alaa rasuulillaah. Allah Swt. berfirman,  “Berapa banyak binatang yang (tidak) sanggup membawa rezekinya sendiri. Allahlah yang memberi rezekinya, juga kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”  (QS. Al Ankabut [29]: 60) Saudaraku, ada manusia yang setiap hari mencurahkan tenaga dan pikiran untuk mencari rezeki. Namun, ada juga manusia yang begitu yakin dengan jaminan dari Allah akan rezekinya. Sementara itu, orang yang paling beruntung adalah orang yang berikhtiar secara lahir, lalu disempurnakan dengan tawakal kepada Allah Swt. Dan, inilah kemudian yang membuat dirinya menuai jaminan dari Allah baik di dunia maupun akhirat. Semestinya kita berbahagia ketika berikhtiar. Karena ada juga orang yang sibuk ikhtiar tapi tidak bahagia. Penyebabnya karena orang ini bergantung hanya pada ikhtiarnya sendiri. Ia begitu yakin bahwa hanya dengan ikhtiarnyalah keberuntungan bisa ia raih. Padahal, ikhtiar itu bukan untuk kita gantungi. Ikhtia

Jangan berkeluh kesah

Segala puji hanya milik Allah Swt. Shalawat dan salam semoga selalu terlimpahkan kepada Rasulullah Saw. Saudaraku, hidup di kota besar perlu kekuatan iman dan mental. Kemacetan adalah rutinitas yang sering kita hadapi. Tak heran bila untuk sebuah perjalanan saja, kalau kita tidak memakai strategi yang cermat, maka kemacetan akan benar-benar menyita waktu. Dan, jika tidak berusaha mengendalikan hati, maka kita berpotensi untuk berkeluh kesah,  “Aduh , kapan sampainya  ini ! Aduh, kok lama banget! Aduh, kok macet terus!” Keluh kesah tidak menyelesaikan masalah. Ungkapan-ungkapan seperti itu menunjukkan ketidaksabaran kita. Belum lagi jika tiba-tiba ada kendaraan lain berhenti seenaknya yang membuat kita marah-marah dan membentaknya. Daripada marah dan membentak, akan lebih baik jika kita menyapa dengan baik,  “Maaf, Pak! Boleh agak ke pinggir sedikit?!”  Ungkapan seperti ini akan lebih ringan dan produktif, daripada melotot apalagi menggunakan otot. Kedongkolan memancing keluh kesah

Jangan berkeluh kesah

Segala puji hanya milik Allah Swt. Shalawat dan salam semoga selalu terlimpahkan kepada Rasulullah Saw. Saudaraku, hidup di kota besar perlu kekuatan iman dan mental. Kemacetan adalah rutinitas yang sering kita hadapi. Tak heran bila untuk sebuah perjalanan saja, kalau kita tidak memakai strategi yang cermat, maka kemacetan akan benar-benar menyita waktu. Dan, jika tidak berusaha mengendalikan hati, maka kita berpotensi untuk berkeluh kesah,  “Aduh , kapan sampainya  ini ! Aduh, kok lama banget! Aduh, kok macet terus!” Keluh kesah tidak menyelesaikan masalah. Ungkapan-ungkapan seperti itu menunjukkan ketidaksabaran kita. Belum lagi jika tiba-tiba ada kendaraan lain berhenti seenaknya yang membuat kita marah-marah dan membentaknya. Daripada marah dan membentak, akan lebih baik jika kita menyapa dengan baik,  “Maaf, Pak! Boleh agak ke pinggir sedikit?!”  Ungkapan seperti ini akan lebih ringan dan produktif, daripada melotot apalagi menggunakan otot. Kedongkolan memancing keluh kesah

Kisah seorang anak durhaka kepada orang tua yang telah melahirkannya

Anak Lelaki yang Durhaka pada Ibunya SEBUT saja PD. Pada suatu hari PP menemui ibunya dengan raut wajah geram. Terlihat jelas dari sorot mata dan alisnya yang bertaut. PP berteriak-teriak tepat di wajah ibunya, “Apakah ibu tak menyiapkan makananku?” Dengan segera ibunya mempersiapkan dan menghidangkan makanan PP. Akan tetapi, tatkala PP melihat makanan yang tidak disukai, bukan memakannya, namun malah ia melemparkannya ke tanah. PP marah dan berkata dengan nada yang keras, “Sungguh, aku kena musibah dengan wanita yang sudah tua renta, aku tidak tahu, kapan aku bisa berlepas diri tua renta ini.” Ibunya menangis seraya berkata, “Wahai anakku, takutlah kamu kepada Allah. Tidakkah kamu takut kepada Allah? Tidakkah kamu takut akan murka dan kemarahanNya?” Mendengar kata-kata ibunya tersebut, maka kemarahan PP pun semakin menjadi. Ia memegang baju ibunya dan mengangkatnya. Dia mengguncang-guncang ibunya dengan kuat seraya menghardik, “Dengar, aku tidak mau dinasihati. Bukan aku yang mes