Langsung ke konten utama

MASUK SURGA TANPA HISAB DAN AZAB



Ada 70 ribu Orang Pengikut Nabi Muhammad Shollallahu Alaihi Wasallam yang Masuk Surga Tanpa Hisab Tanpa Adzab karena Mereka :

1⃣. Tidak Pernah Minta Diobati dengan Kay.

2⃣. Tidak Pernah Minta Diruqyah.

3⃣. Tidak Pernah BerTathoyyur (Menganggap Sial dengan Adanya Sesuatu).

4⃣. Murni KeTawakkalannya Hanya kepada Allah Subhaanahu Wa Ta’ala.

Dalam Riwayat yang lain, Nabi Berdoa kepada Allah agar Ditambah Jumlah Umatnya yang Masuk Surga Tanpa Hisab Tanpa Adzab.

فَاسْتَزَدْتُ رَبِّي عَزَّ وَجَلَّ فَزَادَنِي مَعَ كُلِّ وَاحِدٍ سَبْعِينَ أَلْفًا

Kemudian aku Meminta Tambah kepada Tuhanku Azza Wa Jalla, maka Dia Menambah pada Setiap Satu orang 70 Ribu (H.R Ahmad, Abu Dawud atThoyalisiy, Abu Ya’la, dinyatakan Sanadnya Jayyid oleh al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Fathul Baari, dan Dishahihkan oleh al-Albany karena Banyaknya Jalur Penguat).

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

📕 Dikutip dari Draf Buku " Tauhid, Anugerah yang Tak Tergantikan "

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia