Langsung ke konten utama

ITULAH AMAL



Thalhah bin Ubaidillah berkisah..

Ada dua orang dari daerah Baliy datang ke Rasulullah..
Keduanya pun masuk islam..
Namun yang pertama lebih bersungguh sungguh dari yang kedua..

Suatu ketika yang pertama ikut perang dan mati syahid..
Sedangkan yang kedua hidup setelahnya setahun lalu meninggal..

Thalhah berkata..
Lalu aku bermimpi seakan aku berada di sisi pintu surga..
Kedua orang itu ada di sana..
Keluarlah seseorang dari surga..
Ia menyuruh yang kedua untuk masuk surga..
Setelah itu yang pertama baru diizinkan masuk surga..
Lalu dikatakan kepadaku: “Pulanglah, belum waktunya untukmu..

Di pagi harinya Thalhah menceritakan mimpinya ke orang orang..
Mereka merasa heran..
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda..
Mengapa kalian heran?”
Mereka berkata: “Wahai Rasulullah..
Yang pertama lebih bersungguh sungguh dan mati syahid..
Sedangkan yang kedua ternyata masuk surga dahulu ?”
Beliau bersabda: “Bukankah ia hidup setelahnya setahun?”
Bukankah ia mendapati ramadlan dan sholat sekian banyak dalam setahun? Dalam riwayat ahmad: 1800 kali sholat..
Mereka berkata: “Benar.”
Beliau bersabda: “Derajat keduanya sejauh langit dan bumi..
HR Ibnu Majah no 3925.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia