Langsung ke konten utama

Dari perkataan Abu Dzar Al-Ghifari Radhiyallahu Anhu


 

Dari perkataan Abu Dzar Al-Ghifari Radhiyallahu Anhu :

Apa pendapat kalian, jikalau bahwasanya salah seorang diantara kalian menghendaki Musafir, apakah membawa dia dari bekal dari sesuatu yg menyampaikan dia ke tempat musafir nya.

Berkata mereka, yaa jelas membawa bekal

Berkata Abu Dzar, Maka dari itu perjalanan hari Qiyamat paling jauh musafir yg kalian menuju. Maka dari itu bawalah bekal olihmu dari sesuatu yg membaguskan akan kalian.

Berkata mereka kpd Abu Dzar, wahai Abu Dzar apakah sesuatu bekal yg membaguskan akan kami.

Berkata Abu Dzar, Berhaji lah kalian akan sebagai berhaji untuk bekal menghadapi perkara2 yg besar pada hari Qiyamat.
Dan puasa lah kalian pada hari yg bersengatan panasnya untuk bekal lama nya hari berbangkit
Dan sembahyang lah kalian dua rakaat pada gelap nya malam untuk bekal liar nya berada di alam kubur.
Perkataan yg baik yg engkau kata, atau kalimat yg jahat yg engkau diam daripada nya untuk bekal berhenti di hari yg besar.
Jadikanlah dunia dua majelis ( tempat duduk )
Satu majelis pada mencari yg halal
Yg kedua majelis pada mencari akhirat
Majelis yg ketiga memudharat kan engkau dan tidak bermanfaat akan engkau jgn engkau datangi, ialah maksiat kpd Allah dan hal hal yg tidak berguna dan bermanfaat.
Kamis 04 - 10 -2018
Sebagian Dari kitab Al Mukhtar min kalamil Akhyar
Bersama yg mulia KH Muhammad Bakhiet bin KH Ahmad Mughnie

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia