Langsung ke konten utama

OPTIMIS

☀☀OPTIMIS☀☀

Permasalahan


Bila ada suatu permasalahan pelik yang menimpamu...

Bila dirimu dililit problematika yang besar...

Besar sekali...

Sehingga menurutmu engkau tidak mampu menghadapinya...


Pada waktu itu, biasanya kita akan mengetuk pintu langit...

Menengadah ke atas seraya berkata...

“WAHAI RABBY, AKU MEMILIKI PERMASALAHAN YANG BESAR”...


Namun seyogyanya juga kau berkata kepada permasalahan itu...

“WAHAI PERMASALAHAN, SESUNGGUHNYA AKU MEMILIKI RABB YANG MAHA BESAR”...

BAGI RABB KU TIADA YANG BESAR...

DIA DAPAT MENGHIDUPKAN YANG MATI

MEMATIKAN YANG HIDUP...

DIA DAPAT MEMBUAT WANITA YANG MANDUL BERANAK

MEMBUAT YANG BUTA MELIHAT...

Tatkala Nabi Zakaria yang sudah tua renta dengan istri yang mandul diberi kabar gembira akan datangnya seorang anak, beliau takjub, merasa hal itu adalah sesuatu yang sulit dicerna, maka Allah berkata kepadanya :


قَالَ كَذَلِكَ قَالَ رَبُّكَ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌ وَقَدْ خَلَقْتُكَ مِنْ قَبْلُ وَلَمْ تَكُ شَيْئًا

“Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan sesungguhnya telah Aku ciptakan kamu sebelum itu, padahal kamu (di waktu itu) belum ada sama sekali”.(Maryam 8-9)


Begitu pula Maryam tatkala diberi kabar gembira akan datangnya seorang anak tanpa bapak, maka Jibril menjawab keterkejutannya :


قَالَ كَذَلِكِ قَالَ رَبُّكِ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌ

Demikianlah. Rabb-mu berfirman, ‘Hal itu adalah mudah bagi-Ku.


Maka saatnya, menatap semuanya dengan optimis dan berkata

“WAHAI PERMASALAHAN, SESUNGGUHNYA AKU MEMILIKI RABB YANG MAHA BESAR”...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia