Langsung ke konten utama

Sebut- sebut pemberian Allah

Al-mannan yaitu yang memberikan pemberian yang besar dan dia banggakan pemberian dia itu dan dia sebut- sebut pemberiannya itu.

Allah SWT berfirman sungguh Allah telah memberikan satu anugrah besar kepada orang-orang beriman yaitu ketika itu dia utus Rasulullah Saw yang dari kalangan manusia.

Bahkan Allah memberikan anugrah bahwa Allah berikAn hidayah untuk iman.iman itu ialah sesuatu yang sangat dicintai oleh Allah.karena jika kita tidak beriman maka kita tidak akan kekal didalam neraka.

Rasulullah Saw bersabda Allah memberikan dunia
(Harta ,pangkat,kedudukan)kepada orang yang dia cintai dan kepada orang yang tidak ia cintai.
Itu berarti dunia tidak ada bernilai dan berarti disisi Allah.Namun Allah tidak memberi iman kecuali kepada orang yang dicintai.

Apabila kita diberikan Allah pangkat bukan berarti Allah mencintai kita hanya saja Allah sedang menguji kita saat sedangkan saat Allah memudahkan saat kita mudah beamal maka ibadah maka tanda itu Allah cinta kepada kita.

Menggunakan yang diberikan Allah kepada yang diridhoi Allah .maka perbuatan lah dari segala anugrah yang Allah berikan dengan segala ketaatan
Kepadanya dan jangan pergunakan anugrah itu dengan segala kemaksiatan.

Jasa yang paling besar itu ialah Allah.maka jangan taat lah kepada makhluk yang membawa kemaksiatan kepada Allah.karena jika tidak dia adakan maka tidak adalah kita.jika bukan pertolongan darinya maka binasalah kita.

Dan jangan lah kita sebagai hamba menyebut nyebut pemberian kita karena pada hakikatnya itu semua karena Allah SWT.
Jangan engkau batalkan sedekahmu dan menyebut nyebut pemberianmu.karena itu membatalkan pahala sedekahmu.dan tidak masuk syurga orang tersebut.karena itu bukan hanya menggugurkan pahala sedekah namun juga termasuk dosa besar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia