Langsung ke konten utama

Perkara yang bisa menghapuskan DOSA DAN MENINGGIKAN DARAJAT.

DARI NABI MUHAMMAD . S.A.W.
Perkara yang bisa menghapuskan DOSA DAN MENINGGIKAN DARAJAT.
1. ISBAGIL WUDHU ALAL MAKARIH
(Menyempurkan melaksanakan wudhu di saat yang sangat dingin atau keadaan yang sangat sulit / susah ).
2. Banyak langkah ke Mesjid.
Artinya selalu mengekali shalat berjamaah ke Mesjid, maka banyak langkahnya ke Mesjid.
Sembahyang berjamaah itu, menghapuskan dosa meninggikan derajat.
3. Menunggu shalat sesudah shalat, misal maghrib duduk di mesjid membaca amaliah, menunggu shalat isya, misal baca Qur’an, mendengar pengajian ilmu, atau dengan berbaring, atau tidur di mesjid untuk menunggu waktu shalat itu. JUGA PADA SETIAP SHALAT 5 WAKTU.

NAH 3 MACAM ITU DIKATAKAN NABI, MENGIKAT DIRI DENGAN KETAATAN,
MENGIKAT DIRI DENGAN IBADAH

Pentingnya Kita Melakukan ISBAGUL WUDHU / ISBAGIL WUDHU ,
yaitu MENYEMPURNAKAN WUDHU.

Apa yang dimaksud kesempurnaan wudhu atau ISBAGHIL WUDHU itu, yaitu itu akan mendapatkan 3 :
1. Hadats kecil suci, sehingga kita bisa mengerjakan shalat
2. Dosa-dosa kita di ampuni / dihapus oleh Allah SWT.
3. Dan derajat kita ditinggika oleh Allah SWT.

Berbeda kalau kita berwudhu se adanya saja, asal sah saja, maka hanya hadats kecil saja yang suci, fadhilah dua yang lain itu tidak didapatkan.

Maksud dari menyempurnakan wudhu itu, yaitu BAHWA IA MENDATANGKAN / MENGERJAKAN RUKUN-RUKUN WUDHU DAN MALAKSANAKAN SUNAT-SUNAT YANG DI UTAMAKAN DALAM BERWUDHU ITU.

Sunat wudhu ini banyak, ada ulama menghitung lebih dari 60 sunat wudhu.
Namun setidak-tidaknya yang kita laksnakan dari sunat wudhu itu adalah sunat-sunat yang sangat dituntut , yang sangat ditekankan, YAITU :
1. TASMIYAH, yaitu membaca sebelum berwudhu: BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM….
Jika kita membaca itu, maka bukan hanya anggota yang dibasuh saja yang suci, melainkan seluruh tubuh juga suci.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia