Langsung ke konten utama

CINTA ITU LELAH…

Syaikhul Islam ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Meraih sesuatu yang dicintai seringnya harus menanggung sesuatu yang menyusahkan. Baik cinta yang benar maupun cinta yang tidak benar.” (Al ‘Ubudiyah hal 130).

Cobalah renungkan..
Orang yang cinta kedudukan..
Dia lelah untuk meraihnya..
Menghadapi rintangan yang amat berat..
Bahkan seringkali berbahaya untuk dunia dan agamanya..

Orang yang cinta harta..
Ia habiskan waktunya untuk membanting tulang..
Tak kenal waktu..
Bahkan sering ia sakit karenanya..

Orang yang cinta syahwat..
Ia lelah hatinya..
Demi mengejar syahwat yang ia dambakan..
Di saat jauh..
Ia tersiksa oleh kerinduan..
Di saat dekat..
Ia tersiksa oleh kekhawatiran tuk berpisah dengannya..

Ternyata memang meraih yang dicintai butuh pengorbanan..
Semakin cinta..
Semakin kuat perjuangan meraihnya..
Semakin kurang cintanya.
Semakin lemah pengorbanan..

Semua kita mengaku mencintai Allah dan RasulNya..
Sejauh manakah pengorbanan untuk meraih cinta itu..
Syaikhul Islam berkata, “Apabila seorang hamba meninggalkan apa yang ia mampu lakukan dari berjihad, maka itu bukti kelemahan cinta dalam hatinya kepada Allah dan rasulNya.”
(Al Ubudiyah hal 130).

Terkadang kita mampu melakukan suatu ibadah..
Namun kemalasan menghentikan langkah..
Tak ada perjuangan untuk melawannya..
Itulah kelemahan cinta..
Walaupun pelakunya mengaku ia cinta sejuta rasa..

Allahul Musta’an..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia