Langsung ke konten utama

3 NASEHAT MALAIKAT JIBRIL UNTUK UMATNYA RASULLULLAH SAW.



Dari Sahl bin Sa’d berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

Jibril mendatangiku lalu berkata:
Wahai Muhammad, hiduplah sesukamu, (tapi ingat) sesungguhnya kamu akan mati. Cintailah siapa yang kamu suka, (tapi ingat) sesungguhnya engkau akan berpisah dengannya. Berbuatlah sesukamu, (tapi ingat) sesungguhnya engkau akan diberi balasan."

Kemudian Jibril berkata lagi :
Wahai Muhammad, kemulian seorang mukmin adalah berdirinya dia pada malam hari (untuk shalat malam). Dan keperkasaannya adalah ketidak butuhannya terhadap manusia. (HR. ath-Thabarani dalam al-Mu’jam al-Ausath no 4278, Abu Nu’aim dalam Hilyatul Auliyaa, al-Hakim dalam al-Mustadrak 7921).

tiga Nasehat malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW dan UMATNYA:

Nasehat Pertama :
عِشْ مَا شِــئْتَ فَإِنَّـكَ مَـيِّتٌ
Hiduplah sesuka hatimu, tetapi ingatlah, bahwa sesunguhnya engkau akan mati.

Allah SWT berfirman:
Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS. Al-Jumu'ah 62: Ayat 8)

Nasehat yang kedua :

وَأَحْبِبْ مَنْ شِئْتَ فَإِنَّكَ مَفَارِقُهُ
“Cintailah apa saja yang engkau kehendaki, tatapi ingatlah bahwa sesungguhnya engkau pasti akan berpisah dengan apa yang engkau cintai itu.

Allah SWT berfirman:

Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amal kebajikan yang terus-menerus adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan. (QS. Al-Kahf 18: Ayat 46)

Nasehat yang Ketiga :

وَاعْمَلْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَجْزِيٌّ بِه
“Berbuatlah sesukamu, karena sesungguhnya engkau akan diberi balasan karenanya.”

Allah SWT berfirman:
Berbuatlah apa yang kamu kehendak, Sesungguhnya, Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. Fussilat 41: Ayat 40)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia