Langsung ke konten utama

Perjalanan di akhirat

• Dalam dunia kita perlu kendaraan, di sana kita lebih perlu kendaraan, kerna perjalanan jauh dan tidak ada yang bisa menolong, syafaat pun belum ada, kita bangkit dari kubur menuju padang mahsyar itu syafaat tidak ada.
• Syafaat itu ada nya, mulai syafaat nabi itu ada mulai ketika semua berkumpul di padang mahsyar mulai jaman nabi adam sampai kiamat semua berkumpul, tidak ada kejelasan di situ kemana kita, orang yang taat akan mendapatkan kenikmatan di situ orang yang jahat di situ tersiksa. Padahal belum ada penentuan kena keputusan nya menunggu hari mahsyar.
• Lalu bingung semua nya kemana minta bantuan, di datangi lah semua nabi dari nabi adam sampai nabi isa tidak bisa membantu, maka di datangi lah nabi Muhammad dan beliau berkata ana laha ana laha, kena aku yang memberi syafaat ini. Lalu nabi kita sujud yang snagat lama, lalu kata Allah wahai Muhammad angkat kepala mu apa yang engkau minta, lalu nabi Muhammad minta agar segera di periksa semua makhluk ini.
• Awal awal yang di proses oleh Allah adalah umat nabi saw, sehingga kita ini orang yang pertama di hisab kerna beliau yang mampu memberi syafaat, sehingga nabi kita ini tidak hanya memberikan syafaat pada umat sendiri tetapi semua umat
• Nah jadi mulai kubur menuju padang mahsyar manusia memerlukan tunggangan, nah itu yang harus nya kita pikir tunggangan apa yang kita pakai di saat itu. Yang bahagia itu orang yang sudah menyediakan kendaraan untuk di akhirat kena
• Jadi orang yang beriman pada Al baqi mereka mengutamakan akhirat dari pada dunia tanpa melupakan dunia, tetapi yang lebih utama dia pikir kan dan kerjakan adalah akhirat kerna akhirat lebih utama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia