Langsung ke konten utama

NASEHAT UMAR BIN AL-KHATTAB TENTANG KUNCI KEMULIAAN

NASEHAT UMAR BIN AL-KHATTAB TENTANG KUNCI KEMULIAAN :
.
1. Barang siapa yang meninggalkan ucapan yang tidak perlu, maka dia akan diberi hikmah.

2. Barangsiapa yang meninggalkan penglihatan yang tdak perlu, maka dia akan diberi kekhusyukan dalam hati.

3. Barang siapa yang meninggalkan makan berlebihan, maka dia diberi kenikmatan beribadah.

4. Barang siapa yang meninggalkan tertawa berlebihan, maka dia akan diberi kewibawaan.

5. Barangsiapa meninggalkan humor, maka dia akan diberi kehormatan.

6. Barangsiapa meninggalkan cinta duniawi, maka dia akan diberikan kecintaan akhirat.

7. Barangsiapa yang meninggalkan perhatiannya kepada aib orang lain, maka dia akan diberi kemampuan memperbaiki aibnya sendiri.

8. Barangsiapa yang meninggalkan penelitian tentang bagaimana wujud Allah, maka dia akan terhindar dari niat berpura pura terhadap agama-Nya.
-------

Jika dengan delapan alasan diatas belum mampu membuat kita berubah, maka untuk Allah subhanahu wata'ala lah alasan yang paling mulia untuk kita berubah.

- Mudah-mudahan Bermanfaat..
jagalah selalu hubungan persaudaraan dan tali silaturahim
semoga Allah mudahkan segala langkah kita menuju cahaya hidayah ilmu

Aamiin ya rabbal Aalamiin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia