Langsung ke konten utama

Cara Bersyukur

Barang siapa yang bersyukur kepada Allah maka akibat dari syukur kembali kepada diri yang bersyukur itu.

Beriman dengan nama Allah Al Hamiid
Bahwa adalah ia itu memuji bagi Allah Swt

Rasululah bersabda,
Allah itu menyukai pujian yang dipuji dia dengan pujian itu dan diberi pahala bagi orang yang memujinya itu.

Para ulama mengatakan kata kata pujian seperti
ااحمد لله نحمدلله

Mengucap puji pujian ada tempat tempatnya
Ucapan Alhamdulillah wajib hukumnya seperti dalam sembahyang, dan khutbah jum'at.
Ucapan Alhamdulillah sunat hukumnya seperti habis makan, habis bersin, ketika bangun tidur, ketika memakai pakaian, setiap dapat nikmat zahir dan bathin.

Rasulullah bersabda HR. Tabrani
Paling afdal hamba pada hari kiamat orang yang muji kepada Allah Swt.

Mengucap Alhamdulillah makruh hukumnya, seperti dalam WC.
Mengucap Alhamdulillah haram hukumnya ketika melakukan maksiat, seperti menang judi dll.

Sesudah beriman dengan nama Allah
Al Hamiid !
Kita disuruh untuk memuji kepada Allah dalam keadaan lapang dan susah dan nanti dimasukkan Allah dalam surga bigairi hisab

Dalam Hadits dikisihkan
Ada sekelompok orang tiba tiba dihadapan surga sementara orang lain masih sibuk, apakah engkau sudah dihisab, sudahkah ditimbang, sudahkah melewati sirat, kata Nabi Muhamamd Saw, orang ini orang yang selalu memuji Allah dalam keadaan lapang maupun susah.

Dan orang yang beriman Al Hamiid
Hendaknya dia menjadi terpuji disisi Allah dan dia terpuji menurut pandangan orang yang shaleh (dekat dengan Allah) maka selamat lah dia.

Menjadikan dirinya dihadapan Allah dan orang yang dekat dengan Allah.
Caranya !
Dengan berbuat baik terhadap Allah dan baik adab dihadapan orang shaleh.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia