Langsung ke konten utama

Apabila seorang hamba ALLAH itu jatuh sakit.....

Apabila seorang hamba ALLAH itu jatuh sakit, ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala akan utuskan 4 malaikat :

1. Malaikat Pertama akan mengambil selera makannya.
2. Malaikat Kedua akan mengambil rezekinya.
3. Malaikat Ketiga akan mengambil kecantikan wajahnya(pucat). 
4. Malaikat Keempat akan mengambil DOSANYA.

Apabila telah sampai waktu yang telah ALLAH tetapkan untuk hambaNya kembali sihat, ALLAH akan menyuruh malaikat pertama, malaikat kedua dan malaikat ketiga supaya memberi balik apa yang telah diambil oleh mereka.

Akan tetapi, ALLAH tidak menyuruh malaikat keempat memberi balik DOSA hambaNya tersebut.

Subhanallah, betapa ALLAH itu mulia dan sayang kepada kita. Jadi, jangan pandang sakit itu sebagai penderaan dan jangan pula mudah berburuk sangka kepada ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala.

Bahkan sebaiknya kesakitan atau musibah itu dipandang sebagai nikmat untuk ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala membersihkan diri kita daripada segala dosa dan noda.

Bersyukurlah dan ucaplah alhamdulillah ke atasNya.

الحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ

In sha ALLAH. Sama-sama kita mengambil ibrah(pengajaran) dan muhasabah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia