Langsung ke konten utama

HIKMAH SAKIT



1. Sakit itu dzikrullah.
Mereka yang menderitanya akan lebih sering dan syahdu menyebut Asma Allah di banding ketika sehat.
.
2. Sakit itu istighfar.
Dosa-dosa akan mudah teringat, jika datang sakit sehingga lisan terbimbing untuk memohon ampun.
.
3. Sakit itu tauhid.
Bukankah saat sedang hebat rasa sakit, kalimatuth thayyibah yang akan terus digetar?
.
4. Sakit itu muhasabah.
Dia yang sakit akan punya lebih banyak waktu untuk merenungi diri dalam sepi, menghitung-hitung bekal kembali.
.
5. Sakit itu jihad.
Dia yang sakit tak seyogyanya menyerah kalah, terus berikhtiar disertai tawakkal, berjuang demi kesembuhannya.
.
6. Sakit itu ilmu.
Bukankah ketika sakit, dia akan mencari tahu, memeriksakan diri, berkonsultasi pada sang ahli, dan pada akhirnya memiliki ilmu untuk merawat diri agar tak mudah terkena sakit lagi.
.
7. Sakit itu nasihat.
Yang sakit mengingatkan si sehat untuk menjaga diri, yang sehat menghibur si sakit agar mau bersabar. Allah cinta dan sayang pada keduanya.

8. Sakit itu silaturrahim.
Saat menjenguk, bukankah keluarga atau sahabat yang jarang berjumpa akhirnya datang membesuk, penuh senyum dan rindu mesra? Karena itu pula sakit adalah perekat ukhuwah.
.
9. Sakit itu penggugur dosa.
Barang haram tercelup di tubuh dilarutkan di dunia, anggota badan yang sakit dinyerikan dan dicuciNya.
.
10. Sakit itu mustajab doa.
Dikisahkan bahwa Imam As-Suyuthi sampai berkeliling kota untuk mencari orang sakit lalu minta didoakan olehnya.
.
11. Sakit itu salah satu keadaan yang menyulitkan syaitan.
Diajak maksiat tak mampu dan tak mau. Dosa yang ada malah disesali hingga kemudian diampuni.
.
12. Sakit itu membuat sedikit tertawa dan banyak menangis. Ini adalah satu sikap keinsyafan yang disukai oleh Allah, RasulNya ﷺ, dan para makhluk langit.
.
13. Sakit meningkatkan kualitas ibadah, rukuk-sujud lebih khusyuk, tasbih-istighfar lebih sering, tahiyyat-doa jadi lebih lama.
.
14. Sakit itu memperbaiki akhlak. Kesombongan terkikis, sifat tamak dipaksa tunduk, pribadi dibiasakan santun, lembut, dan tawadhu'.
.
15. Sakit membawa kita untuk dzikrul maut, selalu mengingat mati.
______

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia