Langsung ke konten utama

HATI YANG DAMAI


Sedikit mengulang kajian sebelumnya di Masjid Jamhuri Aisyah berbicara tentang kiat-kiat untuk mendamaikan hati ;
1. Berdzikir
2. Membaca Al-Quran
3. Menyantuni anak yatim
4. Hadir ke majelis ilmu

HATI YANG GELISAH

Kali ini akan membahas tentang kiat-kiat ketika datang hati yang gelisah ;

A) Kegelisahan akan hilang apabila kita RIDHO dengan ketentuan Allah

B) MEMUJI ALLAH
Puji lah Allah baik disaat kita mendapatkan kemudahan maupun ketika mendapatkan kesedihan. Terkadang diantara kita ingat Allah disaat mendapatkan kemudahan saja kemudian mengucapkan Alhamdulillah, namun disaat kita bersedih sering kali berkata dalam hati "untuk apa memuji Allah kita saja sedang bersedih?" INI PENDAPAT YANG SALAH

C) SABAR atas segala ujian yang Allah berikan

D) BERIMAN DENGAN TAKDIR
Mengimanai takdir termasuk rukun iman ke-6. Rukun iman ini adalah satu kesatuan, artinya ketika satu saja kita tidak percaya maka bobrok keimanan kita.
Rukun iman ada 6, yakni;
1. Beriman kepada Allah
2. Beriman kepada Malaikat
3. Beriman kepada Kitab (kitab Allah ada empat yakni Zabur,Injil,Taurat,dan Al-Quran wajib kita mengimaninya, namun hanya AL-QURAN yang WAJIB kita pelajari)
4. Beriman kepada Rasul
5. Beriman kepada hari akhir
6. Beriman kepada qada & qadar

E) MENGUCAPKAN QADARALLAH

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia