Langsung ke konten utama

SUNGGUH DURHAKA ANAK YANG MENDO'AKAN ORANG TUANYA 5 KALI SEHARI



Oleh : Ustadz Arifin Nugroho

Saya pernah datang ke Kairo - Mesir.

Pada saat sholat Dhuhur ada kajian dari Syaikh yang mengisi kajian sambil berjualan buku.

Di akhir kajian, saya sempatkan utk membeli buku yang di jual oleh Syaikh tadi.

Judul bukunya "Melipat gandakan Keuntungan Dengan Berbakti Kepada Orangtua."

Dalam satu bab di buku tersebut di bahas mengenai *Adab Kepada Orangtua 

Dimana dikatakan bahwa "Sungguh durhaka seorang anak yang hanya mendo'akan kedua orangtuanya hanya 5 kali dalam satu hari."

Saya bingung, kenapa kita sudah mendo'akan orangtua sehari 5 kali, kok masih di bilang anak durhaka ?

Saya coba balik lagi ke Masjid tempat saya membeli buku tersebut, saya tanyakan kepada pengurus kajian di Masjid itu, di mana saya bisa menemui Syaikh yang kemarin memberi kajian di Masjid ini.

Dan setelah saya dapatkan nomor ponselnya, saya hubungi dan kami janjian untuk bertemu di sebuah Masjid yang kebetulan beliau sedang mengisi kajian juga.

Selesai kajian, saya bertemu dengan beliau, dan saya bertanya, kenapa kok seorang anak yang sudah mendo'akan kedua orangtuanya 5 kali sehari, masih di katakan anak yang durhaka ?

Syaikh itu kemudian meminta kepada saya untuk membacakan do'a untuk kedua orangtua.

Dan saya bacakan do'a yang biasa saya baca setelah sholat.

"Rabighfirli waliwalidayya"

"Stop", kata si Syaikh.
"Ulangi lagi".

"Rabighfirli waliwali dayya"
"Stop, ulangi lagi."

"Rabighfirli waliwalidayya"
"Stop, ulangi lagi".

Terus saya ulangi sampai sepuluh kali.

Kemudian si Syaikh bertanya kepada saya, "Apakah kamu capek?"
"Tidak, Syaikh"
"Apakah kamu sampai berkeringat ?"
"Tidak, Syaikh"
"Apakah kamu sampai mengeluarkan uang membaca do'a seperti yang kamu baca tadi ?"

Kembali saya jawab tidak

"Kamu gak perlu mengeluarkan uang, kamu gak perlu mengeluarkan keringat, kamu gak perlu mengeluarkan tenaga yang besar hanya untuk membacakan do'a ampunan kepada kedua orangtuamu."

"Tapi kenapa kamu hanya bisa memintakan ampunan buat orangtuamu sehari semalam cuma 5 kali ?"

"Padahal sejak kamu masih berada dalam perut ibumu, berapa banyak keringatnya yang sudah ibumu keluarkan karena beratnya menanggung kamu yang berada diperutnya ?"

"Betapa sakitnya ibumu saat melahirkan kamu, berapa besar biaya yang sudah dikeluarkan kedua orangtuamu untuk membesarkan kamu?"

"Dan sebagai balasannya, kamu hanya bisa mendo'akan kedua orangtuamu cuma 5 kali dalam sehari semalam?"

"Padahal satu kali saat kamu membacakan do'a untuk kedua orangtuamu, *Rabighfirli waliwalidayya*, saat itu juga satu dosa dari orang tuamu dihapuskan ALLAH Subhaanahu Wa Ta'alaa ".

"Dan ada sebuah kisah, dimana ada seorang orangtua yang saat dia dimakamkan penuh dengan dosa, tiba-tiba, saat orangtua tersebut sedang kesusahan di alam kuburnya, ALLAH Subhaanahu Wa Ta'alaa berikan keringanan dan ALLAH berikan kemuliaan."

"Sampai-sampai si ahlul kubur bingung, kenapa dia diangkat derajatnya seperti ini ?"

"Kemudian jawab malaikat, "Ini berkat do'a anak-anakmu"

Maa Syaa Alloh...

Sekarang, apakah kita masih berat untuk membacakan do'a untuk kedua orangtua kita sehari lebih dari 50 kali ?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sunnah Harian

Bentuk-bentuk Dakwah

Bentuk-bentuk dakwah dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.       Dakwah bi al-lisan , artinya penyampaian pesan dakwah melalui lisan berupa ceramah, khutbah, pidato, nasihat atau komunikasi antara da’i dan mad’u . Dalam menyampaikan pesan dakwah, da’i harus berbicara dengan gaya bahasa yang berkesan, menyentuh dan komunikatif. Bahasa lisan yang harus digunakan dalam berdakwah yaitu perkataan yang jujur, solutif terhadap permasalahan yang dihadapi mad’u, menyentuh kalbu, santun, menyejukan dan tidak provokatif serta tidak mengandung fitnah. 2.       Dakwah bi al-Qalam ialah suatu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti kitab-kitab, buku, majalah, jurnal, artikel, internet, spanduk, dan lain-lain. Karena dimaksudkan sebagai pesan dakwah, maka tulisan-tulisan tersebut tentu berisi ajakan atau seruan mengenai amar ma’ruf dan nahi munkar. Dakwah bi al-Qalam itu memiliki banyak keunikan dan kelebihan, yakni suatu tulisan tidak dibatasi ruang dan wa

maf’ul bih terbagi menjadi dua

Perlu diketahui bahwa maf’ul bih terbagi menjadi dua 1. Sharih Maf’ul bih yang Sharih terbagi juga menjadi dua : a.) Isim Zhahir. Contoh : a. قتل قردا جميلا (Dia membunuh seekor monyet yang bagus) قتل قردا جميلا فعل الماضى مفعول به : منصوب بالفتحة منعوت نعت Maf’ul bih diatas berupa isim mufrod, ‘alamat nashabnya adalah fathah. b. ستلقي اباها غدا(Besok dia akan bertemu dengan ayahnya) ستلقي اباها غدا فعل المضارع مفعول به : منصوب بالألف لأسماء الخمسة ظرف الزمان Contoh Maf’ul bih diatas berupa Asmaul Khomsah (اسماء الخمسة ), dan ‘alamat nashabnya berupa alif c. أ رأيت درّاجاتٍ في قريب البيت؟ sepeda-sepeda didekat rumah itu) (Apakah dirimu melihat أ ...رأي..... ..ت السياراتِ حرف الإستفهام فعل الماضي فاعل مفعول به : منصوب بالكسرة Maf’ul bih diatas berupa jamak muanats salim, dan ‘alamat nashabnya berupa kasroh. b.) Isim Dhamir Dhamir terbagi menjadi dua : 1.) Dhamir Muttashil. Jumlahnya ada dua belas. Contoh : § ضربني : dia telah memukulku § ضربنا : dia